Tautan-tautan Akses

Menlu India Ajak Investor Tanam Modal di Afghanistan


Menlu Afghanistan (kedua dari kiri) dan Menlu India (ketiga dari kiri) berbicara pada KTT Investasi Afghanistan di New Delhi, India yang mengundang perusahaan-perusahaan dari 30 negara lebih (28/6).
Menlu Afghanistan (kedua dari kiri) dan Menlu India (ketiga dari kiri) berbicara pada KTT Investasi Afghanistan di New Delhi, India yang mengundang perusahaan-perusahaan dari 30 negara lebih (28/6).

Menlu India, S.M. Krishna mengatakan, keamanan akan lebih baik di Afghanistan bila semakin banyak pengusaha yang berinvestasi di sana.

Para pejabat tinggi India mendorong para pengusaha swasta untuk berinvestasi di Afghanistan dan membantu menstabilkan negara yang dikoyak perang itu sementara pasukan tempur NATO melanjutkan penarikan mundur mereka.

Pada sebuah konperensi pers di New Delhi, Kamis, Menteri Luar Negeri India, S.M. Krishna, mengatakan kepada para perwakilan lebih dari 200 perusahaan India dan asing bahwa keamanan akan lebih baik di Afghanistan bila semakin banyak yang berinvestasi di sana.

Para menteri Afghanistan yang menghadiri konperensi itu juga berusaha meyakinkan para investor bahwa resiko keamanan tidak lebih besar daripada resiko yang dihadapi di negara mereka sendiri. Mereka menjanjikan Afghanistan akan menjadi tujuan investasi yang mendukung pengembangan bisnis, berbea rendah dan dengan kemungkinan perolehan keuntungan yang besar.

Konfederasi Industri India membantu mengorganisasikan KTT Investasi Afghanistan di New Delhi, yang mengundang perusahaan-perusahaan dari lebih dari 30 negara, termasuk Amerika, Tiongkok, dan Pakistan.

Para investor potensial mengatakan, mereka tertarik pada Afghanistan karena cadangan mineralnya diperkirakan bernilai triliunan dolar dan kedekatannya dengan sumber-sumber energi di Iran, Asia Tengah dan Teluk.

India telah berinvestasi lebih dari 2 miliar dolar di Afghanistan sejak tergulingnya pemerintah pimpinan Taliban di sana pada 2001.

Namun, sementara pasukan tempur NATO bersiap untuk mundur dari negara itu pada 2014, ada kekhawatiran bahwa negara yang digerogoti korupsi itu akan terjerumus pada perang saudara.

Recommended

XS
SM
MD
LG