Tautan-tautan Akses

Menlu AS Perkuat Keamanan di Pos-Pos Diplomat


Menteri Luar Negeri AS Hillary Rodham Clinton menemui marinir AS di Kedubes Amerika di Kabul, Afghanistan, 20 Oktober 2011 (Foto: dok). Serangan maut di Konsulat AS di Benghazi tahun lalu, mendorong Amerika untuk meningkatkan keamanan di tempat-tempat perwakilan diplomatik AS di seluruh dunia.
Menteri Luar Negeri AS Hillary Rodham Clinton menemui marinir AS di Kedubes Amerika di Kabul, Afghanistan, 20 Oktober 2011 (Foto: dok). Serangan maut di Konsulat AS di Benghazi tahun lalu, mendorong Amerika untuk meningkatkan keamanan di tempat-tempat perwakilan diplomatik AS di seluruh dunia.

Sebagian diplomat Amerika khawatir bahwa peraturan keamanan baru yang diperintahkan Washington dapat mempersulit tamu menemui mereka.

Menteri Luar Negeri Amerika Hilary Clinton mengatakan serangan maut tahun lalu terhadap konsulat Amerika di kota Benghazi, Libya timur telah mendorongnya untuk mengambil langkah mendesak untuk meningkatkan keamanan di tempat-tempat perwakilan diplomatik di seluruh dunia.

Tetapi, sebagian diplomat Amerika khawatir bahwa peraturan keamanan baru yang diperintahkan Washington itu juga dapat mempersulit tamu menemui mereka.

Dalam serangan Benghazi, orang-orang yang dicurigai militan al-Qaida menggrebek konsulat Amerika tanggal 11 September tahun 2012, menewaskan empat orang Amerika, termasuk duta-besar Amerika.

Sebelumnya hari itu, pemrotes anti-Amerika menyerbu kedutaan Amerika di Kairo, karena marah oleh film yang dibuat di Amerika mengenai Nabi Muhammad. Orang-orang Yaman yang tersinggung oleh film itu juga menerobos masuk ke kedutaan Amerika di Sana’a.

Dalam sidang Senat hari Rabu, Menteri Clinton mengatakan ia telah menanggapi insiden-insiden tersebut dengan meminta ratusan tambahan Marinir sebagai pengawal keamanan yang akan dikirim ke pos-pos diplomatik yang rawan.
XS
SM
MD
LG