Tautan-tautan Akses

Memanfaatkan Lahan Kota yang Tidak Terpakai untuk Berkebun


A woman reads through names of soldiers on a memorial for those who died in the decades-long conflict against the Tamil Tigers during National War Hero's Day in Colombo, Sri Lanka.
A woman reads through names of soldiers on a memorial for those who died in the decades-long conflict against the Tamil Tigers during National War Hero's Day in Colombo, Sri Lanka.

Komunitas Indonesia Berkebun, mengajak masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan di perkotaan dengan memanfaatkan lahan yang tak terpakai, untuk diubah menjadi lahan perkebunan produktif.

Minggu sore, sejumlah remaja terlihat sibuk melakukan aktivitas berkebun, di sebuah lahan di wilayah Jakarta. Mereka adalah para penggiat dari komunitas Indonesia Berkebun.

Sebuah komunitas yang mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan di perkotaan. mereka mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang tak terpakai di kawasan perkotaan, untuk diubah menjadi lahan perkebunan produktif.

“istilahnya sebenarnya urban farming, jadi kita bertani atau berkebun tapi di tengah kota, di area perkotaan.. kita memanfaatkan lahan yang tidak terpakai yang mungkin jadi negative space kita manfaatkan untuk jadi lahan produktif,” kata Sigit Kusumawijaya, Co-Inisiator Indonesia Berkebun.

Di lahan yang terletak di sebuah sudut pemukiman mewah di jakarta barat ini, para penggiat Indonesia Berkebun mengubah lahan yang tadinya tak terpakai menjadi lahan hijau yang produktif.

Mereka mengolah tanah, dan menanamnya dengan berbagai macam tanaman sayuran dan tanaman buah. “Kita mempunyai konsep 3E ya.. pertama Ekologi, mengembalikan kesuburan tanah yg rusak, kemudian Edukasi, memberikan pendidikan kepada warga untuk lebih peduli thd lingkungan dan Ekonomi, kita ingin masyarakat punya ketahan pangan, lebih berdaya,” jelas Sigit.


Di kebun ini, mereka menyiapkan semuanya, mulai dari menyiapkan bibit, merawat tanaman hingga memanennya. Bagi para pesertanya, kegiatan urban farming ini memberi banyak hal positif bagi mereka. seperti yang dirasakan oleh Kurnia Yusuf, yang aktif mengikuti kegiatan Indonesia berkebun ini sejak lima bulan lalu.

“Hal positifnya jadi ya bisa tau cara-cara tanam sayuran, trus ngolah-ngolah tanah, cara manen juga. Dari awal tanam sampai panen tau caranya” kata Kurnia Yusuf, salah satu penggiat Indonesia Berkebun.

Setiap hari Minggu, secara rutin mereka datang ke tempat ini untuk merawat dan mengamati perkembangan tanaman yang mereka tanam. Hasil panen yang mereka dapat dari kebun ini, mereka jual ke masyarakat sekitar dengan harga yang lebih murah.

Sejak memulai kegiatan urban farming tahun tahun 2011 lalu, kini komunitas Indonesia berkebun telah memiliki 38 jaringan di seluruh Indonesia. Dengan kegiatan Urban Farming ini, mereka tak hanya berkontribusi positif terhadap lingkungan, namun juga kepada masyarakat.

Recommended

XS
SM
MD
LG