Tautan-tautan Akses

Masih Banyak Hambatan Legislatif terhadap Kebijakan Imigrasi Obama


Para aktivis melakukan unjuk rasa anti deportasi terhadap imigran gelap di depan Gedung Putih di Washington (foto: dok).
Para aktivis melakukan unjuk rasa anti deportasi terhadap imigran gelap di depan Gedung Putih di Washington (foto: dok).

Keputusan Presiden yang akan membebaskan jutaan imigran gelap dari ancaman deportasi disambut gembira oleh para pengacara dan aktivis imigran AS, termasuk di di New York.

Ketika Presiden AS Barack Obama mengumumkan Keputusan Presiden yang membebaskan jutaan pendatang gelap dari ancaman deportasi untuk sementara, keputusan itu disambut gembira oleh para pengacara dan aktivis imigran di New York.

Keputusan Obama itu merupakan kemajuan besar menurut pengacara Camille Mackler dari Koalisi Imigrasi New York. Dia menyaksikan pidato yang disiarkan lewat televisi itu bersama sekitar 200 aktivis, imigran dan keluarga mereka.

“Itu adalah salah satu momen bersejarah yang akan kami kenang selamanya. Kami senang dan bahagia karena banyak tetangga, teman dan anggota keluarga kami tidak perlu sembunyi-sembunyi lagi, benar-benar menjadi bagian dari masyarakat yang diakui kerja keras dan kontribusinya,” kata Camille.

Setiap anak yang lahir di AS otomatis menjadi warga negara, meskipun orangtuanya adalah pendatang gelap. Keputusan Presiden Obama itu akan memungkinkan para orangtua tersebut terhindar dari deportasi dan bekerja secara sah jika mereka mendaftarkan diri ke pemerintah, membayar pajak dan denda yang belum dilunasi, serta lolos pemeriksaan latar belakang kriminal.

Tetapi aktivis Betsy Plum mengatakan itu tidak cukup. Dia mengatakan itu tidak akan melindungi para pekerja pertanian illegal atau orangtua dari anak-anak yang memasuki AS secara ilegal, yang deportasinya ditunda berdasarkan program DACA (Deferred Action for Childhood Arrivals).

“Keluarga dalam kategori DACA ini akan terus menghadapi ancaman deportasi dan terpisah dari keluarga mereka jika anak-anaknya tidak memiliki status warganegara atau penduduk tetap yang sah,” ujar Betsy.

Camille Mackler mengatakan, ancaman penolakan oleh para pemimpin kongres dari faksi Republik untuk mendanai inisiatif tersebut atau tidak akan bekerjasama dengan pemerintah, akan berdampak secara politis.

Ia menambahkan, “Mereka akan menempatkan diri sebagai partai yang menentang sejarah. Mereka justru akan mendorong komunitas imigran yang berkembang ini yang sebenarnya sudah bukan minoritas lagi. Mereka akan mendorong imigran memilih kandidat yang akan melindungi keluarga mereka dan menghargai sumbangan mereka kepada masyarakat.”

Namun, Camille Mackler mengatakan ia dan para aktivis lainnya, akan melanjutkan perjuangan.

“Perjuangan belum berakhir, karena seperti yang dilaporkan presiden, satu-satunya cara untuk memperbaiki sistem yang rusak ini adalah Kongres bekerja sama – kedua pihak – dan mengesahkan paket reformasi imigrasi komprehensif, seperti yang dilakukan Senat tahun lalu,” paparnya.

Keputusan Presiden Obama itu diperkirakan akan berdampak langsung pada 4 sampai 5 juta imigran, hampir separuh dari jumlah pendatang gelap di seluruh AS.

XS
SM
MD
LG