Tautan-tautan Akses

Ketegangan Meningkat, PM Tunisia Ancam Mundur


Perdana Menteri Tunisia, Hamadi Jebali,mengancam mundur apabila usulannya untuk membentuk kabinet teknokrat yang non politik tidak mendapat dukungan politik yang luas (Foto: dok).
Perdana Menteri Tunisia, Hamadi Jebali,mengancam mundur apabila usulannya untuk membentuk kabinet teknokrat yang non politik tidak mendapat dukungan politik yang luas (Foto: dok).

Ribuan rakyat Tunisia melancarkan demonstrasi guna mendukung partai Islamis yang berkuasa, Ennahda, Sabtu (9/2).

Perdana Menteri Tunisia Hamadi Jebali mengancam akan mundur jika usulnya membentuk kabinet teknokrat yang non politik ditolak.

Perdana Menteri Jebali kepada kantor berita Perancis France-24 hari Sabtu mengatakan akan membentuk kabinet baru pada pertengahan minggu depan, dengan alasan menteri-menteri yang baru dan independen dibutuhkan guna menyelamatkan Tunisia yang disebutnya sedang "kacau." Perdana menteri itu mengatakan ia siap mundur jika ia tidak mendapat dukungan politik yang luas.

Pihak oposisi menyambut baik usul Jebali membentuk kabinet teknokrat, tetapi anggota senior partai Ennahda menolaknya. Rencana itu diumumkan hari Rabu menyusul pembunuhan tokoh oposisi terkemuka Chokri Belaid di depan rumahnya oleh penembak tak dikenal.

Pendukung Ennahda berkumpul di ibukota, Tunis, hari Sabtu (9/2) untuk mengecam rencana tersebut. Demonstran juga meneriakkan slogan-slogan anti-Perancis untuk memprotes campur-tangan Perancis, menanggapi komentar Menteri Dalam Negeri Perancis Manuel Valls yang memperingatkan tentang meningkatnya Fasisme Islamis setelah pembunuhan Belaid.

Partai Ennahda mengatakan demonstrasi itu untuk menunjukkan dukungan bagi majelis konstitusional yang terganggu tugasnya saat menyusun konstitusi baru ketika pemimpin oposisi Chokri Belaid ditembak mati.

Keluarga Belaid menuduh partai yang berkuasa terlibat pembunuhan itu, tuduhan yang disangkal partai itu.

Recommended

XS
SM
MD
LG