Tautan-tautan Akses

Kelompok Anti Penangkapan Paus Teruskan Kampanye di Perairan Antarktika


Kapal penangkap paus Jepang "Nisshin Maru" diiikuti oleh kapal "Bob Barker" milik aktivis anti perburuan paus "Sea Sheperd" (kanan) untuk menghalangi perjalanan mereka menuju perairan Antarktika (Foto: dok).
Kapal penangkap paus Jepang "Nisshin Maru" diiikuti oleh kapal "Bob Barker" milik aktivis anti perburuan paus "Sea Sheperd" (kanan) untuk menghalangi perjalanan mereka menuju perairan Antarktika (Foto: dok).

Para penangkap paus menuntut 2 juta dolar tambahan untuk biaya pengacara hukum mereka dan kerusakan kapal-kapal mereka dalam perselisihannya dengan "Sea Shepherd".​

Para pecinta lingkungan radikal yang melempar bom asap dan air keras ke kapal-kapal Jepang penangkap ikan paus, meremehkan pengadilan dengan meneruskan kampanye mereka untuk mengganggu perburuan paus tahunan Jepang di perairan Antarktika.​

Pengadilan Amerika yang berpusat di San Francisco telah memerintahkan seorang komisioner untuk menetapkan seberapa jauh Masyarakat Pelestarian Penjaga Laut Amerika dan Kanada "Sea Sheperd" menentang perintah pengadilan, agar menghentikan protes anti penangkapan paus mereka yang berbahaya itu.​

Para penangkap paus menuntut 2 juta dolar tambahan untuk biaya pengacara hukum mereka dan kerusakan kapal-kapal mereka dalam perselisihannya dengan "Sea Shepherd".​

Kelompok lingkungan yang berkantor di Amerika itu secara teratur mengirim perahu-perahu kecil untuk mengacau armada Jepang pada perburuan paus tahunan itu. Telah diketahui kelompok tersbut menggunakan bom kejut, laser dan benda-benda lain untuk mengganggu para penangkap paus Jepang.​

Penangkapan paus untuk tujuan komersial telah dilarang sejak tahun 1986 melalui perjanjian internasional, tetapi Jepang terus berburu menggunakan tali laso dengan alasan untuk keperluan penelitian, perlakuan yang dikutuk oleh para pecinta lingkungan dan negara-negara anti penangkapan paus.

XS
SM
MD
LG