Tautan-tautan Akses

Israel Bahas Rencana Rujuk 2 Faksi Utama Palestina


PM Israel Benyamin Netanyahu (Foto: dok).
PM Israel Benyamin Netanyahu (Foto: dok).

PM Isarel Benyamin Netanyahu menuduh Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang mewakili kelompok Fatah, memperumit proses pembicaraan perdamaian yang sedang berlangsung antara kedua negara.

Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mengadakan pertemuan dengan tim keamanan Kabinetnya, Kamis (24/4), untuk memutuskan bagaimana menanggapi langkah yang diambil Hamas dan Fatah, dua kelompok Palestina yang bersaing, untuk rujuk dan membentuk pemerintah persatuan.

Netanyahu mengecam kesepakatan yang diumumkan Rabu (23/4) tersebut, dengan mengatakan bahwa Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang mewakili Fatah, memperumit pembicaraan perdamaian yang sedang berlangsung. Ia mengatakan, Abbas tidak bisa mengusahakan perdamaian dengan Israel dan Hamas secara bersamaan. Abbas harus memilih satu diantara mereka.

Netanyahu menyebut Hamas organisasi teror pembunuh yang menyerukan penghancuran Israel. Israel, Amerika dan Uni Eropa menganggap Hamas kelompok teror. Hamas dan Fatah mengalami konflik yang memecah keduanya pada 2007. Sejak itu rakyat Palestina terpecah di bawah dua penguasa yang berbeda.

Belum jelas bagaimana kesepakatan ini akan berhasil diwujudkan, mengingat usaha-usaha serupa di masa lalu berulang kali mengalami kegagalan. Kesepakatan itu memperumit usaha Amerika untuk memediasi kesepakatan perdamaian antara Israel dan Palestina.

Di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Jen Psaki mengatakan, Washington kecewa atas pengumuman itu, dan ia memperingatkan bahwa ini akan secara serius memperumit usaha perdamaian. Menurutnya sulit membayangkan Israel akan bersedia berunding dengan pemerintah yang tidak mempercayai hak Israel untuk eksis.
XS
SM
MD
LG