Tautan-tautan Akses

Ilmuwan Pemenang Nobel: Saya Dipaksa Mundur


Tim Hunt, ilmuwan Inggris pemenang Hadiah Nobel untuk Kedokteran, di laboratoriumnya di London. (Foto: Dok)
Tim Hunt, ilmuwan Inggris pemenang Hadiah Nobel untuk Kedokteran, di laboratoriumnya di London. (Foto: Dok)

Seminggu lalu, Tim Hunt, adalah pemenang Hadiah Nobel terkenal yang mempromosikan pendidikan sains di seluruh Eropa dan dunia. Kini, ia secara luas dianggap sebagai seksis, orang yang tidak peka terhadap perempuan. Sebagai akibatnya, ia dipecat dari sebagian besar posisinya karena berkomentar tidak pantas tentang perempuan dalam sains.

Lenyap sudah posisinya dalam komite sains Dewan Penelitian Eropa, perannya pada Royal Society, dan jabatan kehormatan pada University College London. Hari Minggu (14/6) ia mengatakan ia dipecat dari University College London, tetapi universitas itu hanya mengatakan pengunduran dirinya diterima.

Kejatuhan Hunt itu akibat pidato hari Selasa dalam Konferensi Wartawan Sains Sedunia di Korea Selatan di mana ia mengatakan, para perempuan menimbulkan masalah di laboratorium karena "Ada jatuh cinta pada mereka, mereka jatuh cinta pada Anda, dan ketika kalian mengkritik mereka, mereka menangis.''

Komentar itu spontan menuai kecaman di media jejaring sosial Twitter dan dengan cepat menyebabkan Hunt, usia 72 tahun, dicopot dari jabatan meski sudah meminta maaf. Menurutnya, ia mencoba bergurau, namun tetap pada komentarnya bahwa urusan cinta di laboratorium mengganggu sains.

Ia dicemooh banyak orang, termasuk Anne Perkins di koran The Guardian, yang menulis, komentar Hunt mirip “versi laki-laki berpendidikan yang sering 'menyalahkan korban perkosaan karena mereka mengenakan rok pendek sebelum diserang."

Hunt menyesal karirnya yang baik berakhir dan beberapa perempuan ilmuwan terkemuka yang berpendapat komentarnya sangat menyinggung, hari Minggu menyatakan hukuman terhadap Hunt mungkin terlalu keras.

Athene Donald, ahli fisika terkemuka yang mengetuai Churchill College di Cambridge University, mengatakan Hunt selalu antusias mendukung tugasnya pada Juara Kesetaraan Gender selama lima tahun di universitas itu.

"Saya sering bersamanya dan tidak pernah melihat tanda-tanda seksisme, '' katanya kepada kantor berita The Associated Press. “Ia berkeliling dunia sejak mendapat Hadiah Nobel, berbicara kepada orang muda, laki-laki dan perempuan, berbagi ilmu secara sungguh-sungguh, dan kini ia hancur.''

Hunt memenangkan Hadiah Nobel dalam bidang Fisiologi atau Kedokteran tahun 2001 dan kemudian diangkat sebagai ksatria.

Athena Donald menilai komentar Hunt “tidak bisa dimaafkan'' tetapi belum ada kasus perempuan yang maju dan menyatakan mereka diperlakukan buruk oleh Hunt, atau didiskriminasi dengan cara apa saja.

Ottoline Leyser, mantan mahasiswi Hunt yang kini mengepalai Laboratorium Sainsbury di University of Cambridge, mengatakan kecewa karena komentar Hunt yang menyinggung bisa berdampak negatif pada perempuan muda yang sedang mempertimbangkan karir dalam bidang sains. Tetapi, di luar itu, tidak ada cacat pada catatan karir Hunt.

XS
SM
MD
LG