Tautan-tautan Akses

Survei: Hampir Dua-Pertiga Warga AS Tolak Perjanjian Nuklir Iran


Menlu AS John Kerry (kedua dari kiri) saat hadir dalam perundingan perjanjian nuklir Iran (foto: dok).
Menlu AS John Kerry (kedua dari kiri) saat hadir dalam perundingan perjanjian nuklir Iran (foto: dok).

Dua pertiga warga AS yang disurvei mengatakan perjanjian nuklir dengan Iran itu akan membuat dunia kurang aman.

Sebuah survei baru di AS menunjukkan bahwa hampir dua-pertiga warga AS menentang perjanjian internasional untuk mengekang program pengembangan nuklir Iran dan berpendapat perjanjian itu akan membuat dunia kurang aman.

Jajak pendapat publik yang dirilis Senin (3/8) oleh Universitas Quinnipiac di Connecticut menunjukkan para pemilih AS yang terdaftar, dengan margin 57 banding 28 persen, menentang perjanjian AS dan lima negara kuat dunia lainnya yang disepakati bulan lalu dengan Teheran.

Perjanjian itu mencegah Iran membangun senjata nuklir dalam beberapa tahun ke depan dengan imbalan dicabutnya sanksi-sanksi Barat dan PBB atas Iran yang telah merugikan ekonominya.

Dua pertiga calon pemilih yang terdaftar mengatakan perjanjian itu akan membuat dunia kurang aman. Jumlah orang yang disurvei 1.644, sementara sisa responden mengatakan tidak punya opini, tidak tahu apakah mereka mendukung perjanjian itu atau apakah perjanjian itu akan membuat dunia lebih aman.

Kongres AS sedang meninjau pakta itu dan bulan depan diperkirakan akan memutuskan untuk menerima atau menolaknya. Apabila ditolak, Presiden Barack Obama telah berjanji untuk memveto keputusan Kongres itu. Untuk membatalkan veto itu, Senat dan DPR harus bisa mengumpulkan suara mayoritas dua pertiga. (vm/ii)

XS
SM
MD
LG