Dalam dokumenter “Citizen Koch," sineas Carl Deal dan Tia Lessin memusatkan perhatian pada pengaruh kakak beradik milyuner Charles dan David Koch yang mendanai kampanye pemilihan ulang gubernur Scott Walker dari Partai Republik pada tahun 2012.
Menurut dokumenter itu, kebijakan Tea Party yang menaungi Walker dipengaruhi oleh uang kampanye korporat.
Dokumenter itu menunjukkan bahwa setelah putusan Mahkamah Agung tahun 2010 melonggarkan pembatasan donasi kampanye, maka donor-donor kaya dapat mempengaruhi pemilu di balik layar. Kelompok-kelompok penerima uang tidak perlu mengungkapkan dimana atau siapa, asal aliran dananya.
Menurut sineas Tia Lessin, jika penduduk Wisconsin sadar bahwa uang korporat berada di balik kampanye Walker, mereka mungkin tidak memilihnya.
“Dia memberikan kelonggaran pajak korporat yang besar, kelonggaran pajak kepada orang-orang kaya, memangkas layanan sosial dan ingin menghapuskan serikat pekerja,” jelasnya.
Tetapi “Citizen Koch” juga menunjukkan bagaimana politik uang yang besar dapat berakibat di luar dugaan.
“Bukan berarti karena banyak uang disalurkan ke sebuah kampanye maka kandidatnya akan menang," kata Richard Benedetto dari American University.
Profesor sains politik Richard Benedetto juga mengatakan kecuali rakyat Amerika menuntut keterbukaan dan batas pendanaan kampanye, maka putusan Mahkamah Agung itu akan bertahan.
“Ya, orang dengan uang banyak memiliki pengaruh yang tidak dimiliki orang kecil, tetapi kita belum sampai ke tahap dimana masyarakat untuk mempermasalahkannya. Jika publik mempermasalahkannya, barulah akan ada perubahan,” imbuhnya.
Jadi gunakanlah hak pilih, kata seorang warga Wisconsin yang ditampilkan dalam Citizen Koch.
