China telah mengirimkan peringatan yang tampaknya diarahkan pada Amerika Serikat untuk tidak terlibat dalam apa yang disebut "perilaku provokatif" di Laut China Selatan.
Peringatan itu menyusul laporan hari Kamis bahwa kapal perang AS berencana berlayar dekat pulau buatan yang telah dibangun Beijing secara agresif dengan harapan memperkuat klaim di perairan yang disengketakanitu.
Menurut sejumlah laporan, para pejabat AS mengatakan mereka sedang mempertimbangkan pelayaran kapal perang dalam zona 12 mil dari pulau buatan itu dalam dua minggu ke depan. Baik Pentagon maupun Gedung Putih belum mengkonfirmasi laporan tersebut.
Bulan lalu, ketika Menteri Pertahanan AS Ashton Carter berbicara tentang situasi di Laut China Selatan, ia mengatakan Amerika Serikat akan, "terbang, berlayar, dan beroperasi di mana saja diijinkan hukum internasional, mengingat pasukan AS ada di berbagai penjuru dunia."
Amerika Serikat tidak mengakui klaim teritorial China di wilayah tersebut, yang juga diklaim oleh Filipina, Vietnam dan negara-negara lain.
Menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan AS berpatroli, juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying Jumat mengatakan kepada wartawan bahwa Beijing "tidak akan pernah membiarkan negara manapun melanggar wilayah perairan dan wilayah udara China di Kepulauan Spratly, demi melindungi kebebasan berlayar dan terbang." [as]
