Tautan-tautan Akses

Ekonomi Lesu, Bank Sentral India Tak akan Naikkan Suku Bunga


Inflasi merupakan isu peka secara politis di India, di mana dua pertiga lebih penduduk hidup dengan kurang dari dua dolar sehari.
Inflasi merupakan isu peka secara politis di India, di mana dua pertiga lebih penduduk hidup dengan kurang dari dua dolar sehari.

Selagi India berupaya keras mengatasi kelesuan ekonomi, Bank Sentral negara itu memutuskan untuk tidak menaikkan tingkat suku bunga.

Lima bulan lalu, Thrisna Chaudhuri, 33 tahun, dan suaminya meminjam uang untuk membeli apartemen di Gurgaon dekat New Delhi. Tetapi sejak itu, tingkat suku bunga naik terus. Akibatnya, ujar Chauduri, mereka harus mengeluarkan hampir 10 persen lebih dari yang dibayarkan setiap bulannya untuk cicilan hutang rumah mereka.

Ia mengatakan, “Tingkat suku bunga naik dua kali sejak kami meminjam uang. Kenaikan itu berdampak pada anggaran rumah tangga kami.”

Itulah sebabnya Chauduri lega dengan adanya pengumuman Bank Sentral hari Jumat bahwa tingkat suku bunga tidak akan dinaikkan.

Jutaan warga kelas menengah India, yang cepat-cepat membeli mobil dan rumah beberapa bulan lalu, tidak mengurangi belanja mereka. Berhutang menjadi mahal karena tingkat suku bunga naik 13 kali sejak Maret lalu.

Kenaikan-kenaikan yang agresif ini sedianya adalah untuk mengurangi inflasi. Tetapi, para ekonom mengatakan kenaikan suku bunga itu memperlambat perekonomian India yang sebelumnya tumbuh hampir sembilan persen, dan yang sangat tergantung pada konsumsi domestik. Sektor industri mengalami penurunan sebanyak 5,1 persen bulan September.

Menteri Keuangan India Pranab Mukherjee, yang menekankan pada perlunya membangkitkan lagi pertumbuhan ekonomi, menyambut baik keputusan Bank Sentral untuk menahan kenaikan suku bunga.

Ia mengatakan, “Saya berharap pengumuman hari ini bisa membantu kita mencapai lagi pertumbuhan dengan tolok ukur perbaikan ekonomi makro.”

Namun, para pebisnis tidak puas. Mereka menginginkan Bank Sentral untuk menurunkan tingkat suku bunga guna mendorong investasi dan menurunkan ongkos hutang. Mereka mengatakan penurunan tingkat suku bunga juga akan mendorong konsumen kembali meminjam uang.

Para ekonom mengatakan Bank Sentral akan mulai menurunkan tingkat suku bunga setelah inflasi berhasil dikendalikan. Inflasi berkurang menjadi sekitar sembilan persen dalam satu tahun terakhir, tetapi masih tetap tinggi. Namun, para pejabat yakin inflasi akan berkurang lebih jauh dalam beberapa minggu ke depan.

Inflasi, yang mengakibatkan harga pangan tinggi, merupakan isu yang secara politis peka di India, di mana lebih dari dua pertiga penduduk hidup dengan kurang dari dua dolar sehari.

XS
SM
MD
LG