Tautan-tautan Akses

Bakteri Jerawat Ditemukan di Tanaman Anggur


Para ilmuwan terkejut ketika menemukan tanaman anggur yang mereka teliti menopang Propionibacterium acnes, bakteri yang biasanya ditemukan di kulit manusia dan dikenal sebagai penyebab jerawat.
Para ilmuwan terkejut ketika menemukan tanaman anggur yang mereka teliti menopang Propionibacterium acnes, bakteri yang biasanya ditemukan di kulit manusia dan dikenal sebagai penyebab jerawat.

Para ilmuwan menemukan tanaman anggur telah membawa bakteri yang menyebabkan jerawat selama 7.000 tahun.

Dinamakan seperti nama tokoh musik Frank Zappa, para ilmuwan mengatakan ini pertama kalinya sebuah bakteri yang ditemukan pada manusia hidup di tanaman.

Ahli biologi molekular Omar Rota-Stabelli dari Fondazione Edmund Mach, Italia dan koleganya meneliti mikroba yang hidup di tanaman anggur.

“Ada banyak bakteri yang hidup di dalam tanaman,” ujarnya. “Dan kami tahu beberapa di antaranya adalah bakteri yang baik untuk tanaman. Beberapa lainnya tidak baik. Penelitian kami bertujuan memahami apa yang hidup di dalam tanaman dan apakah memberikan manfaat atau tidak."

Mereka terkejut ketika menemukan bahwa semua tanaman anggur yang mereka teliti menopang Propionibacterium acnes, bakteri yang biasanya ditemukan di kulit manusia dan yang paling dikenal sebagai penyebab jerawat.

Penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal Molecular Biology and Evolution.

Bacteri di dalam tanaman

P. acnes tidak menyebabkan jerawat pada tanaman anggur. Saat ini belum jelas apa fungsi atau manfaat bakteri tersebut ada tanaman anggur.

Sebenarnya tidak aneh ada bakteri yang diasosiasikan dengan manusia ditemukan pada tanaman. Contohnya E. coli, yang biasanya hidup di perut manusia dan hewan, tapi bisa mengkontaminasi buah-buahan dan sayuran dan menyebabkan penyakit.

Tapi bakteri tersebut jarang hidup lama. Jenis P. acnes ini tampaknya hidup, di antaranya di dalam sel di pusat tanaman anggur yang disebut pith atau sari. Dan tampaknya telah kehilangan protein perbaikan DNA yang penting, yang membuatnya sulit bertahan hidup di luar tanaman.

“Bakteri ini tampaknya biasa tinggal di dalam tanaman anggur. Ia tidak bisa hidup tanpa anggur,” kata Rota-Stabelli.

Pertemuan prehistoris

Para ilmuwan menetapkan bahwa bakteri dan tanaman anggur tersebut mungkin bergabung sekitar 7.000 tahun yang lalu, yang sesuai dengan masa ketika manusia mulai menanam anggur. "Jadi, masuk akal,” ujarnya.

Menanam tanaman anggur membutuhkan banyak pemotongan, ujarnya, membuka jalur bagi bakteri untuk berpindah.

Dan sel sari kaya akan asam lemak.

“Bakteri ini mungkin mendapatkan makanannya dari asam lemak tersebut, seperti yang mereka dapatkan dari kulit kita,” ujarnya.

Ketika mereka pertama kali menemukan P. acnes di tanaman anggurnya, mereka mendapatkan kesan bahwa tanaman tersebut terkontaminasi dari teknisi. Ternyata tidak.

Teknisi tersebut tidak berjerawat.

Frank Zappa

Ketika tes-tes selanjutnya mengkonfirmasi bahwa bakteri tersebut benar bakteri P. acnes, mereka menamakannya tipe Zappae, mengambil nama seorang musisi yang terkenal dengan lagu-lagunya seperti, Don’t Eat the Yellow Snow dan My Guitar Wants to Kill Your Mama.

Rota-Stabelli mengatakan ia dan pimpinan peneliti Andrea Campisano adalah penggemar musisi tersebut. Tapi bukan hanya itu alasan mereka menggunakan nama tersebut.

“Saya pikir tingkah laku kami seperti Frank Zappa,” ujarnya. "Alih-alih mengasumsi sample terkontaminasi, kami berpikir dengan cara yang berbeda dan menemukan sesuatu yang sangat tak terduga.”

Langkah berikutnya adalah melihat ke dalam tanaman lain untuk mengetahui apakah P. Zappae ada di tanaman-tanaman lain.
XS
SM
MD
LG