Tautan-tautan Akses

AS Tutup Kedubes di Republik Afrika Tengah


suasana di pusat ertokoan di Bangui, Republik Africa Tengah (Foto: dok). Kedubes AS di kota ini tutup sementara dan mengevakuasi stafnya karena ancaman pemberontak untuk menggulingkan pemerintah.
suasana di pusat ertokoan di Bangui, Republik Africa Tengah (Foto: dok). Kedubes AS di kota ini tutup sementara dan mengevakuasi stafnya karena ancaman pemberontak untuk menggulingkan pemerintah.

Amerika untuk sementara menutup kedutaan besarnya di Republik Afrika Tengah dan mengevakuasi stafnya karena ancaman pemberontak untuk menggulingkan pemerintah.

Jurubicara Kementerian Luar Negeri hari Kamis (27/12) mengatakan Washington mendesak semua pihak agar memulai perundingan perdamaian guna menciptakan visi baru keamanan untuk negara itu. Ditambahkan, hubungan diplomatik Amerika dengan Republik Afrika Tengah tidak terpengaruh.

PBB telah mengevakuasi staf non-esensial dari negara itu karena ancaman kekerasan. Pasukan pemberontak berada sekitar 300 kilometer dari ibukota, Bangui. Mereka mengatakan, tidak berencana merebut Bangui, tetapi menegaskan tidak akan berpangku tangan jika pasukan pemerintah melancarkan serangan.

Koalisi pemberontak yang disebut Seleka telah merebut 10 kota sejak melancarkan serangan dua pekan lalu. Seleka mengancam akan menggulingkan presiden Francois Bozize, yang mereka tuduh tidak melaksanakan perjanjian perdamaian tahun 2007 yang mengakhiri pemberontakan sebelumnya. Republik Afrika Tengah memperoleh kemerdekaan dari Perancis tahun 1960.
XS
SM
MD
LG