Tautan-tautan Akses

AS Kembalikan Karya Seni Curian ke Peru


Tekstil Paracas pra-Inca yang disebut "Calendar", salah satu dari empat artefak Peru yang direpatriasi dari Gothenburg, Jerman. (Foto: Ilustrasi)
Tekstil Paracas pra-Inca yang disebut "Calendar", salah satu dari empat artefak Peru yang direpatriasi dari Gothenburg, Jerman. (Foto: Ilustrasi)

Lukisan-lukisan dari akhir abad 18 itu dicuri dari altar gereja di Peru pada 2001 dan dijual bertahun-tahun kemudian oleh badan lelang Texas kepada kolektor pribadi.

Para pejabat Amerika Serikat mengembalikan dua lukisan era kolonial yang dicuri ke pemerintah Peru, Rabu (22/10), dalam upacara repatriasi di Museum Seni San Antonio.

Lukisan-lukisan dari akhir abad 18 itu dicuri dari altar gereja di Peru pada 2001 dan dijual bertahun-tahun kemudian oleh badan lelang Texas kepada kolektor pribadi. Lukisan-lukisan itu menggambarkan Santo Vincent Ferrer dan Santo Anthony Abbott dan masing-masing bernilai sekitar US$10.000.

"Harta karun budaya yang dikembalikan hari ini bukan hak milik kolekter pribadi," ujar Agen Khusus Janice Ayala dari lembaga investigasi keamanan dalam negeri di San Antonio.

"Mereka milik rakyat Peru yang dapat menghargai warisan budaya mereka."

Harold Forsyth, duta besar Peru untuk AS, mengatakan karya seni itu "kemenangan moral" untuk negaranya.

Ayala mengatakan pria yang membawa lukisan-lukisan curian itu tidak akan didakwa tapi diminta membayar uang yang dibayarnya. Lembaga itu mendapat informasi mengenai lukisan-lukisan curian tersebut pada 2009 dan perlu beberapa tahun untuk mengembalikan karya-karya seni itu pada pemerintah Peru.

Lembaga investigasi keamanan dalam negeri memiliki wewenang di bawah hukum federal untuk menyita karya seni yang dibawa secara legal ke Amerika Serikat, terutama yang telah dilaporkan hilang atau dicuri. (Reuters)

XS
SM
MD
LG