Tautan-tautan Akses

Ahok: Jakarta Terbuka bagi Pendatang


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (VOA/Budi Nahaba)
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (VOA/Budi Nahaba)

Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama pekan ini mengatakan, pemerintah Provinsi DKI cukup terbuka bagi pendatang yang ingin bekerja dan berkarya di ibukota.

Bersama jajaran Muspida plus staf kecamatan dan kelurahan, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) hari Kamis (26/6) mengisi kegiatan safari Ramadan di wilayah Kelurahan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Dalam kesempatan sambutannya, Ahok menekankan patisipasi warga ikut membantu mengatasi problematika Pemprov DKI multi aspek, salah satunya masalah urbanisasi dan masalah-masalah sosial lainnya yang timbul pasca mudik lebaran.

“Silahkan pulang (mudik) ke kampung, kalau banyak duit bawa saudara semua balik ke Jakarta, ngak pa pa kok. Yang penting saudara yang punya duit banyak dan kawan yang bisa bekerja. Jadi Jakarta tidak tertutup, tapi datang ke sini jangan melanggar ketertiban dan terlibat kriminalitas,” kata Ahok.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI cukup terbuka bagi pendatang, tambah Ahok. Menurut Gubernur Basuki, Pemprov DKI berkomitmen dalam menuntaskan masalah-masalah sosial dan membuka lebih besar peluang ekonomi bagi warga yang ingin memperoleh kesempatan menetap dan tinggal di DKI lebih layak.

“Unit usaha DKI banyak, kita mau berdayakan itu. Industri dan lainnya, kita punya banyak modal untuk itu, tidak sulit ngurus Jakarta, asal jujur," tambahnya lagi.

Safari Ramadan Gubernur DKI, merupakan agenda reguler gubernur dan jajaran Pemprov DKI dengan melakukan kunjungan ke kampung-kampung di DKI, berbagai kegiatan keagamaan dan sosial mengisi safari Ramadan, mulai tausiah, buka bersama hingga dialog terbuka pihak Pemprov dengan warga guna menerima masukan dalam mengatasi berbagai masalah sosial dan layanan publik lainnya.

Kalangan muda salah satu yang mendominasi berdatangan ke ibukota pasca lebaran. Kaum muda optimistis jika mereka punya keahlian dan ketrampilan yang memang dibutuhkan tak harus takut datang ke Jakarta.

Staf sebuah korporasi energi di Jakarta Indriana (25) mengaku, secara personal peluang karir di DKI semakin kompetitif.

“Keahlian dan profesionalisme mutlak buat bersaing di Jakarta, kita mesti optimis bisa berkontribusi, pembangunan dimana-mana,” tambahnya.

Karyawan swasta Iskandar (26) mengatakan, cukup besar peluang ekonomi bagi anak muda yang kreatif di Jakarta.

“Ya, Jakarta lebih terbuka peluang seperti kami, tapi justru era sekarang pendatang dari dalam dan luar negeri akan bersaing, ini tantangan,” katanya.

Beberapa pengamat mengatakan, minimnya peluang kerja di desa merupakan salah satu alasan warga datang ke Jakarta. Rata-rata Lebih 50 ribu pendatang pasca lebaran (mudik) setiap tahun datang ke DKI. Namun, tidak lebih dari 1.000 pendatang yang dapat bertahan karena profesi dan keahliannya setiap tahunnya. Analis mengatakan, Pemprov DKI disarankan prokaktif dan lebih humanis dalam menangani dan mengatasi masalah-masalah sosial akibat urbanisasi.

Recommended

XS
SM
MD
LG