Tautan-tautan Akses

AS, Inggris Berjanji Ciptakan Suriah Baru yang Demokratis


Presiden AS Barack Obama (kanan) dan tamunya, PM Inggris David Cameron dalam jumpa pers bersama di Gedung Putih, Senin (13/5).
Presiden AS Barack Obama (kanan) dan tamunya, PM Inggris David Cameron dalam jumpa pers bersama di Gedung Putih, Senin (13/5).

Presiden Obama dan Perdana Menteri Inggris David Cameron berbicara mengenai Suriah dalam jumpa pers bersama di Gedung Putih hari Senin (13/5).

Presiden Amerika Barack Obama mengatakan Amerika dan Inggris akan maju dengan rencana untuk lebih membantu pihak oposisi Suriah dan membangun Suriah baru tanpa Presiden Bashar al-Assad.

Presiden Obama berbicara dalam jumpa pers bersama setelah pertemuan hari Senin dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron di Gedung Putih.

Presiden Obama mengatakan baik Amerika maupun Inggris akan terus memberikan dukungan kepada oposisi Suriah yang moderat. Dia juga mengatakan kedua negara akan membantu pembentukan suatu badan transisi untuk memerintah Suriah dalam sebuah KTT internasional mendatang.

“Bersama – kita akan melanjutkan upaya-upaya untuk menekan rejim Assad, untuk memberi bantuan kemanusiaan kepada rakyat Suriah yang sudah menderita sejak lama, untuk memperkuat kelompok oposisi yang moderat dan untuk mempersiapkan Suriah yang demokratis tanpa Bashar Al Assad,” kata Obama.

Perdana Menteri Cameron mengatakan ada “kesempatan yang mendesak” di Suriah sebelum hal-hal terburuk terjadi. Dia berjanji meningkatkan dukungan bagi unsur-unsur moderat oposisi Suriah, dengan mengatakan “jika kita tidak bekerja dengan bagian oposisi itu maka kita tidak terkejut jika unsur-unsur ekstremis menjadi kuat.”

PM Cameron mengatakan, jangan sampai ada waktu terbuang. Ia menambahkan, “Kita memiliki kesempatan yang sangat mendesak sebelum hal terburuk yang dikhawatirkan terjadi. Tidak ada tugas internasional lain yang lebih penting dibanding ini”.

Kunjungan perdana menteri Inggris itu menyusul pembicaraan hari Jumat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas transisi politik untuk mengakhiri perang di Suriah.

Amerika dan Rusia adalah yang pertama mengusulkan penyelenggaraan konferensi internasional di Jenewa untuk menekan Presiden Bashar al-Assad dan pemberontak yang berusaha mengakhiri kekuasaannya supaya mengadakan pembicaraan damai.

Di Suriah, pertempuran terus berkecamuk – dan lebih banyak video amatir dipasang di internet hampir setiap hari. Sejauh ini pemerintah Suriah belum menanggapi undangan untuk menghadiri konferensi tersebut, sementara kelompok oposisi utama tetap berkeras agar Assad tidak diperkenankan terus berkuasa.

Robert Mardini dari Komite Palang Merah Internasional tidak banyak harapan. Ia mengatakan, “Tidak ada solusi politik di cakrawala Suriah. Ada kesenjangan yang semakin besar antara kebutuhan warga sipil Suriah untuk bertahan hidup dan bantuan kemanusiaan secara keseluruhan”.

Hal lain yang menambah kegawatan situasi adalah serangan-serangan bom di Turki baru-baru ini, yang dikaitkan oleh beberapa pejabat Turki dengan kelompok-kelompok di Suriah, dan menambah kekhawatiran bahwa krisis di Suriah bisa meluas ke negara-negara tetangga.
XS
SM
MD
LG