Tautan-tautan Akses

India Gunakan Pesawat Tak Berawak Pantau Taman Margasatwa


Remo Peduzzi, direktur riset perusahaan pesawat tak berawak (drone) berbasis Swiss bersiap menerbangkan pesawatnya di Taman Nasional Kaziranga di negara bagian Assam, India (8/4).
Remo Peduzzi, direktur riset perusahaan pesawat tak berawak (drone) berbasis Swiss bersiap menerbangkan pesawatnya di Taman Nasional Kaziranga di negara bagian Assam, India (8/4).

Badan pengawas margasatwa India menggunakan pesawat tak berawak untuk mengamati taman margasatwa alam yang luas di India Timur Laut.

Polisi melakukan penerbangan pesawat tak berawak di angkasa Taman Nasional Kaziranga hari Senin (8/4) dan akan menerbangkan pesawat tak berawak secara teratur untuk mencegah pemburuan liar di taman negara-bagian Assam India yang terpencil itu.

Pesawat-pesawat tersebut dilengkapi dengan kamera dan akan dipantau oleh pengawal keamanan, yang mengalami kesulitan untuk mengawal hutan seluas 480 kilometer per-segi itu.

“Operasi teratur pesawat tak berawak itu akan mulai segera setelah mendapat izin dari kementerian pertahanan India,” kata Rokybul Hussain, Menteri Kehutahan dan Lingkungan negara bagian itu.

Pesawat tak berawak itu juga akan bermanfaat pada waktu musim hujan ketika daerah-daerah yang luas di hutan pelestarian Kaziranga dibanjiri oleh luapan sungai Brahmaputra dan tiga sungai lain yang mengalir melalui taman margasatwa itu. Demikian keterangan para pejabat taman wilayah tersebut.

Hussain mengatakan Biro Pusat Penyelidikan, FBI-nya India, akan segera memulai penyelidikan mengenai peningkatan tajam pemburuan liar badak tahun ini. Pemburu liar, yang bersenjatakan senapan otomatis, membunuh 22 ekor badak tahun lalu, tetapi sudah membunuh 16 ekor badak tahun ini.

Cula badak sangat disukai di Tiongkok dan Asia Tenggara dimana cula badak diyakini mempunyai khasiat obat. Hasil sensus badak yang diselenggarakan dua minggu lalu melaporkan jumlah badak di hutan pelestarian Kaziranga mencapai 2.329 ekor, naik dari 2.290 ekor tahun lalu.

Dalam beberapa minggu ini, pihak berwenang margasatwa di Assam telah menempatkan 300 pengawal bersenjata untuk melindungi badak di Kaziranga tetapi mereka tidak dapat mengimbangi gerombolan-gerombolan pemburu liar yang terorganisasi yang telah berhasil menyerang badak dan semakin sering.

“Yang mengkhawatirkan kami adalah penggunaan senjata otomatis seperti A.K atau Kalashnikov oleh pemburu liar,” kata kepala kepolisian Assam Jayanta Narayan Choudry.

Recommended

XS
SM
MD
LG