Tautan-tautan Akses

Uni Eropa Khawatir Kebuntuan Pemilu Italia Rugikan Pasar


Pemimpin Partai Demokrat Italia, Pier Luigi Bersani, memberikan suara dalam pemilihan parlemen di Piacenza (24/2). (AP/Marco Vasini)
Pemimpin Partai Demokrat Italia, Pier Luigi Bersani, memberikan suara dalam pemilihan parlemen di Piacenza (24/2). (AP/Marco Vasini)

Uni Eropa khawatir ketidakjelasan pemenang pemilu Italia akan merugikan pasar-pasar keuangan.

Perancis dan Spanyol telah menunjukkan kekhawatiran atas kebuntuan pemilihan parlemen Italia, yang dapat merusak kepercayaan pada mata uang euro, dan menunda upaya-upaya Italia memulihkan ekonomi terbesar ketiga di zona euro itu.

Hasil pemilu dua hari yang berakhir Senin (25/2) itu tidak menunjukkan dengan jelas siapa pemenangnya, sehingga meningkatkan kemungkinan adanya parlemen yang lumpuh.

Gerakan “Bintang Lima” yang anti-kemapanan pimpinan komedian yang menjadi politisi Italia, Beppe Grillo, menjadi partai tunggal terbesar di majelis rendah parlemen. Tetapi partai Grillo itu berakhir di belakang aliansi kiri-tengah dan kanan-tengah yang masing-masing mendapat hampir 29 persen.

Aliansi sentris perdana menteri petahana Mario Monti hanya meraih 10 persen suara majelis rendah, meskipun mendapat pujian dari mitra-mitra zona euro-nya karena melaksanakan langkah-langkah penghematan dan menstabilkan keuangan Italia sepanjang tahun lalu.

Anggota-anggota lain ke-17 negara zona euro ingin menghindari terulangnya krisis utang Italia yang telah memperlemah kepercayaan investor pada mata uang bersama itu. Juru bicara Komisi Eropa Olivier Baily mendesak Italia untuk tetap pada jalur reformasi ekonomi.

Dalam sistem politik Italia, koalisi yang berkuasa harus memiliki mayoritas suara dalam kedua majelis guna meloloskan legislasi.

Koalisi kiri-tengah pimpinan Pier Luigi Bersani akan menguasai mayoritas ke-630 kursi “Chamber of Deputies” karena sesuai aturan blok terbesar akan memperoleh bonus kursi.

Pusat Studi Pemilu Italia pada Selasa memperkirakan faksi Bersani juga akan menjadi yang terbesar di Senat, menguasai 121 kursi dibanding 117 kursi yang dikuasai Berlusconi. Tetapi kedua kelomopk masih belum mencapai mayoritas 158 kursi.

Berbicara lewat televisi Italia, Selasa, Berlusconi mengatakan ia “akan mempertimbangkan” gagasan pembentukan “koalisi besar” dengan kelompok kiri-tengah Bersani, mantan tokoh komunis yang merupakan pesaing terkuat Berlusconi.

Recommended

XS
SM
MD
LG