Tautan-tautan Akses

Obama Laporkan Kemajuan Ekonomi AS dalam Pidato Kenegaraan


Presiden AS Barack Obama, dengan Wakil Presiden Joe Biden dan Ketua DPR John Boehner di belakangnya, menyampaikan pidato kenegaraan di hadapan anggota Kongres (12/2). (Foto: AP)
Presiden AS Barack Obama, dengan Wakil Presiden Joe Biden dan Ketua DPR John Boehner di belakangnya, menyampaikan pidato kenegaraan di hadapan anggota Kongres (12/2). (Foto: AP)

Presiden AS Barack Obama melaporkan kemajuan dalam bidang ekonomi dan memberikan penghargaan kepada tamu-tamu khusus dalam pidato kenegaraannya.

Dalam pidato kenegaraan di hadapan sidang gabungan Kongres, Selasa malam (12/2) waktu setempat, Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan bahwa keadaan negara sudah lebih kuat dan telah membersihkan puing-puing krisis.

Ia mengatakan bahwa setelah bertahun-tahun resesi yang parah, perusahaan-perusahaan telah menciptakan lebih dari enam juta pekerjaan baru. Obama menambahkan negara membeli lebih banyak mobil Amerika dan minyak yang diimpor telah berkurang, sementara pasar rumah sudah mulai sembuh, dan harga-harga saham sedang pulih kembali.

Namun, ia mengatakan bahwa ada banyak warga yang masih mencari pekerjaan tetap. Ia mengatakan bahwa sekalipun laba perusahaan telah mencapai rekor tertinggi, upah dan pendapatan hampir tidak berubah.

“Tugas generasi kitalah untuk menghidupkan kembali mesin yang sesungguhnya dari pertumbuhan ekonomi Amerika, yaitu golongan menengah yang bangkit dan makmur,” ujar Obama.

“Tugas kita yang belum selesai adalah memulihkan kewajiban dasar yang telah membangun negara ini – gagasan bahwa kalau kita bekerja keras dan memenuhi tanggung jawab kita, kita dapat maju, darimanapun kita berasal, bagaimanapun rupa kita, atau siapapun yang kita cintai.”

Selain itu, Obama mengatakan tugas seluruh warga yang belum selesai adalah memastikan bahwa pemerintah bekerja untuk kepentingan orang banyak, mendorong kebebasan berusaha, memberi manfaat bagi prakarsa perorangan, dan membuka pintu kesempatan bagi setiap anak.

Obama mengatakan rakyat Amerika berharap pemerintah mengutamakan kepentingan negara daripada partai.

Presiden memperingatkan bahwa pemotongan anggaran otomatis yang akan berlaku sekiranya Kongres tidak dapat mencapai persetujuan anggaran akan membahayakan kesiagaan militer, pertumbuhan ekonomi yang lamban dan menghambat prioritas seperti pendidikan,energi, dan penelitian kedokteran.

Ia menyerukan solusi berbasis pasar yang disepakati kedua partai untuk perubahan iklim, dan mengatakan kalau Kongres tidak bertindak untuk melindungi generasi masa depan, ia akan mengambil tindakan eksekutif untuk melaksanakannya. Ia mengatakan ia juga ingin bekerjasama dengan Kongres untuk mendorong penelitian dan teknologi yang membantu gas alam terbakar lebih bersih dan melindungi udara dan air.

Obama juga mendesak Kongres agar meluluskan rancangan undang-undang mengenai dua masalah yang sedang diperdebatkan di gedung Kongres, yakni, pengawasan senjata-api pribadi dan reformasi imigrasi.

Mengenai Afghanistan, Presiden Obama mengumumkan bahwa kira-kira separuh pasukan Amerika yang saat ini bertugas disana – kira-ira 34 ribu -- akan pulang dalam waktu satu tahun. Pada puncaknya dalam perang 10 tahun itu, Amerika Serikat menggelar kira-kira 100 ribu tentara di Afghanistan. Pengalihan penuh wewenang keamanan dari pasukan NATO kepada pasukan Afghanistan dijadwalkan tahun 2014.

Presiden juga mengumumkan awal perundingan persetujuan perdagangan bebas antara Amerika Serikat dan Uni Eropa. Uni Eropa yang beranggotakan 27 negara itu adalah mitra dagang terbesar Amerika Serikat.

Tamu Khusus

Dalam pidato kenegaraannya, Obama juga memberi penghormatan bagi tamu-tamu khusus yang hadir.

Salah satunya adalah perawat Menchu Sanchez, yang membantu mengungsikan 20 bayi yang baru lahir setelah listrik padam saat super badai Sandy melanda kota New York Oktober lalu. Presiden Obama mengatakan rencana pertolongan yang dibuat perawat itu membuat semua bayi selamat.

Obama juga menyebut seorang wanita berusia 102 tahun dari Miami utara bernama Desilline Victor, yang menunggu berjam-jam untuk memberi suara dalam pemilihan umum yang lalu, dan khawatir mengenai apakah ia akan mendapat kesempatan untuk memberi suara. Victor mengatakan khalayak ramai tetap berada dalam antrian untuk mendukungnya jam demi jam dan mereka bersorak-sorai ketika akhirnya memberi suara.

Obama mengatakan polisi Brian Murphy adalah yang pertama tiba di tempat penembakan maut di sebuah kuil Sikh. Obama mengatakan polisi tersebut dengan tidak memikirkan keselamatannya sendiri memberi perlawanan sampai bala bantuan tiba, dan memerintahkan rekan-rekannya sesama polisi untuk melindungi orang yang berada dalam kuil, walaupun ia sendiri tergeletak menderita pendarahan akibat 12 luka tembakan.

Ia mengatakan sebagai warga Amerika, setiap orang mempunyai kebanggaan yang sama disebut warga negara, menerima kewajiban tertentu satu sama lain dan bagi generasi masa depan. Ia mengatakan setiap orang tetap mengemban tugas sebagai warga-negara, menjadi “penulis bab berikutnya dari kisah Amerika kita.”
XS
SM
MD
LG