Tautan-tautan Akses

2 Lagi Warga Kamboja Meninggal Akibat Flu Burung


Pada akhir pekan minggu lalu lebih dari 4.000 ekor ayam dan itik di desa, di mana seorang gadis berusia 15 tahun meninggal akibat tertular flu burung, dimusnahkan (foto; Dok).
Pada akhir pekan minggu lalu lebih dari 4.000 ekor ayam dan itik di desa, di mana seorang gadis berusia 15 tahun meninggal akibat tertular flu burung, dimusnahkan (foto; Dok).

Dua warga Kamboja meninggal akibat flu burung tahun 2013, sehingga menimbulkan kekhawatiran pada awal tahun ini.

Seorang gadis cilik Kamboja berusia dua tahun berada dalam kondisi serius di Phnom Penh setelah dibawa ke rumah sakit karena terkena virus H5N1 atau flu burung.

Sonny Inbaraj Krishnan, pejabat hubungan masyarakat pada Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) di Phnom Penh, mengatakan perkembangan itu mengkhawatirkan para petugas kesehatan. “Ini adalah kasus flu H5N1 keempat yang terjadi pada manusia bulan ini. Tahun lalu, ada tiga penderita, jadi dalam satu bulan dalam tahun baru ini sudah ada empat kasus. Kami betul-betul khawatir,” ujarnya.

H5N1, yang merebak dari unggas yang tertular ke manusia, pertama kali diketahui menulari manusia tahun 1997 di Hong Kong. Virus itu sangat mematikan, karena telah membunuh sekitar 360 orang di seluruh dunia, lebih dari separuhnya dipastikan meninggal karena tertular.

Korban terakhir di Kamboja adalah gadis berusia 15 tahun dan lelaki berusia 35 tahun yang meninggal dua minggu lalu. Seorang bayi yang jatuh sakit awal bulan lalu sudah pulih.

Pada akhir pekan minggu lalu pejabat-pejabat memusnakan lebihdari 4.000 ekor ayam dan itik di desa di mana gadis berusia 15 tahun yang meninggal itu tinggal.

Namun, penyakit-penyakit lain seperti demam berdarah dan malaria membunuh lebih banyak orang daripada H5N1, jadi Krishnan ditanya mengapa khawatir karena flu burung. Ia mengatkan, “Kekhawatiran kami disebabkan karena virus H5N1 bisa bercampur dengan virus flu lainnya yang bisa memunculkan virus baru yang bisa ditularkan dari manusia ke manusia. Itulah kekhawatiran utama kami.”

Kamboja adalah negara pertanian, dan di semua desa terdapat ayam dan itik. Staf Kementerian Kesehatan memantau orang-orang yang berhubungan dengan orang-orang yang tertular, dan tim dari Kementrian Pertanian mentes unggas di desa-desa yang terkena perebakan virus itu serta membunuh unggas yang sakit.

Menteri Kesehatan Mam Bunheng mengimbau para orang tua agar anak-anak mereka mencuci tangan secara teratur, dan menjauh dari unggas yang sakit dan mati. Ia juga menyarankan agar anak-anak yang mengalami kesulitan pernafasan langsung dibawa ke klinik terdekat.
XS
SM
MD
LG