Tautan-tautan Akses

3 Bulan Setelah Badai Sandy, Korban Masih Nantikan Bantuan


Warga menaiki tangga di luar rumahnya yang hancur karena Badai Sandy di Ortley Beach, New Jersey (7/1). (Reuters/Tom Mihalek)
Warga menaiki tangga di luar rumahnya yang hancur karena Badai Sandy di Ortley Beach, New Jersey (7/1). (Reuters/Tom Mihalek)

Tiga bulan setelah Badai Sandy, masih banyak warga New York dan New Jersey yang memerlukan bantuan karena rumah dan usahanya hancur.

Setiap pagi, Devon Lawrence yang tinggal di daerah Queens menumpuk batu-bata di atas kompor dan membakarnya, menciptakan semacam radiator untuk menghangatkan ruangan.

Rumahnya yang berlantai dua tidak lagi memiliki pemanas karena rusak dihantam banjir saat Super Badai Sandy melanda. Bagian atas rumah saat ini ditumbuhi jamur karena udara dingin dan lembab.

Ibu Lawrence yang berumur 75 tahun duduk di tempat tidur dengan topi dan sarung tangan agar tidak kedinginan. Lawrence, mantan petugas medis Angkatan Darat yang pernah bertugas di Afghanistan dan Irak, juga memasang pemanas minyak tanah.

Tiga bulan setelah Sandy, ribuan korban di New York dan New Jersey masih terlunta-lunta. Mereka menunggu cuaca panas, uang asuransi, persetujuan pinjaman – intinya menunggu hidup kembali normal.

Meski Kongres telah mengabulkan paket dana darurat US$50,5 miliar pada Senin (28/1), banyak pihak mengatakan pembangunan kembali sulit dilaksanakan dalam beberapa minggu terakhir ini karena birokrasi.

Beberapa orang masih tinggal di rumah-rumah berjamur yang membahayakan kesehatan karena biaya perbaikan dan biaya menyewa tempat tinggal baru mahal. Imigran gelap yang tidak berhak atas dana bantuan susah payah menyambung hidup. Banyak usaha kecil yang tutup karena warga tampaknya tidak berbelanja lagi.

Pihak berwenang menyatakan paham rasa frustrasi warga dan mereka berupaya bekerja secepat mungkin untuk memberi kompensasi atas kerugian yang dialami warga dan membangun kembali. Mereka mengatakan perlu waktu lama untuk membangun semua rumah.

Badai pada 29 Oktober merusak atau menghancurkan 305.000 rumah dan mengganggu 265.000 usaha di negara bagian New York. Sekitar 14.000 rumah telah diperbaiki melalui program perbaikan cepat kota New York.

Di New Jersey, 346.000 rumah hancur atau rusak, dan 190.000 usaha terdampak. Hampir 18.000 rumah tangga telah menerima bantuan untuk memperbaiki rumah.

“Ini masih seperti daerah perang sampai sekarang. Tidak lebih baik dari tiga bulan yang lalu,” ujar Donna Graziano, yang mengelola posko bantuan kecil 24 jam di Staten Island, tempat puluhan warga setempat masih meminta makan setiap harinya. (AP/Meghan Barr dan Claudia Torrens)
XS
SM
MD
LG