Tautan-tautan Akses

PBB dan Oposisi Suriah Imbau Bantuan Internasional


Suasana di sekitar tenda penampungan pengungsi di Bab al-Salam di Suriah dekat perbatasan Turki, 10 Januari 2013. (REUTERS/Abdalghne Karoof) Menurut pejabat kemanusiaan PBB, sedikitnya empat juta warga sipil Suriah membutuhkan bantuan terutama obat-obaan dan bantuan pangan (28/1).
Suasana di sekitar tenda penampungan pengungsi di Bab al-Salam di Suriah dekat perbatasan Turki, 10 Januari 2013. (REUTERS/Abdalghne Karoof) Menurut pejabat kemanusiaan PBB, sedikitnya empat juta warga sipil Suriah membutuhkan bantuan terutama obat-obaan dan bantuan pangan (28/1).

John Ging, direktur operasi badan kemanusiaan PBB, mengatakan di New York, Senin (28/1) bahwa sedikitnya empat juta orang membutuhkan bantuan, terutama obat-obatan dan bantuan pangan.

Para pejabat kemanusiaan PBB dan para pemimpin oposisi Suriah melakukan himbauan terpisah akan bantuan internasional, sementara rakyat yang menderita oleh hampir dua tahun perlawanan mengalami kesulitan memperoleh pelayanan dasar dan pemberontak meneruskan perjuangan untuk menggulingkan Presiden Bashar al Assad.

John Ging, direktur operasi badan kemanusiaan PBB, mengatakan kepada wartawan di New York hari Senin (28/1) bahwa kira-kira empat juta orang membutuhkan bantuan, terutama obat-obatan dan bantuan pangan.

Ia memimpin tim PBB ke Suriah dan Lebanon pekan lalu, dan mengatakan keadaan kehidupan rakyat di seluruh Suriah sangat menyedihkan. Ia juga menggambarkan besarnya kehancuran pra-sarana negara itu sangat mengagetkan.

Sekjen PBB Ban Ki-moon akan memimpin konferensi bantuan kemanusiaan hari Rabu (29/1) di Kuwait dan menggalang dana $1,5 miliar untuk menolong kaum sipil yang menderita akibat pertempuran. Oposisi Suriah bertemu dengan para wakil dari lebih 50 negara hari Senin (28/1) di Paris untuk menghimbau $ 500 juta bantuan guna menegakkan pemerintah sementara.

Sementara itu, aktivis oposisi Suriah mengatakan setidaknya 65 jenazah korban kekerasan yang jelas ditembak pada kepala, ditemukan di sungai di kota Aleppo, Suriah utara.

Syrian Observatory for Human Rights di Inggris memasang video di Internet hari Selasa, menunjukkan puluhan mayat berlumpur yang dikatakan diseret keluar dari sungai Queweik di distrik Bustan al-Qasr, Aleppo.

Sebagian besar mayat itu tampaknya laki-laki muda dalam pakaian sipil, dengan luka tembak di kepala dan tangan terikat.

Menurut Observatory, tidak jelas siapa pelaku pembunuhan itu. Pasukan pemerintah Suriah dan pemberontak sama-sama dituduh organisasi-organisasi HAM melakukan kekejaman dalam perang saudara di negara itu.
XS
SM
MD
LG