Tautan-tautan Akses

Warga Tiongkok Bersalah Operasikan Situs Penjual Software Bajakan


John Morton, Direktur Penegakan Hukum Imigrasi dan Bea Cukai AS memberikan penjelasan mengenai kasus perangkat lunak bajakan (foto: dok).
John Morton, Direktur Penegakan Hukum Imigrasi dan Bea Cukai AS memberikan penjelasan mengenai kasus perangkat lunak bajakan (foto: dok).

Para pejabat Amerika mengatakan, ini merupakan salah satu kasus pelanggaran hak cipta paling penting yang pernah diungkap oleh para penegak hukum AS.

Seorang warga negara Tiongkok telah mengaku bersalah atas beberapa dakwaan terkait penjualan perangkat lunak bajakan yang mengakibatkan kerugian lebih dari 100 juta dollar. Xiang Li yang berusia 36 tahun, asal Chengdu Tiongkok, mengoperasikan sebuah situs untuk menjual perangkat lunak bajakan.

Menurut beberapa pernyataan dan dokumen pengadilan, situs yang dikelola Li, www.Crack99.com – mengiklankan ribuan perangkat lunak curian dan menjualnya di bawah harga pasar kepada para pelanggan di Amerika dan 60 negara lainnya. Perangkat lunak itu dinilai “cacat” apabila lisensi digital dan fitur-fitur kontrol aksesnya di-non-aktif-kan.

John Morton – Direktur Penegakan Hukum Imigrasi dan Bea Cukai menceritakan kasus itu hari Selasa lalu.

“Ini jelas kejahatan terorganisir. Para peretas terang-terangan mencuri perangkat lunak canggih Amerika, memecahkan kode-kodenya dan menjualnya kepada publik lewat calo-calo seperti Li. Dalam proses ini lapangan kerja, inovasi dan teknologi sensitif di Amerika dirugikan. Ini merugikan Amerika secara sangat nyata!,” ujar Morton.

Para pejabat mengatakan Li menjual sekitar 550 perangkat lunak kepada sedikitnya 325 pembeli. Produk-produk itu dimiliki oleh 200 perusahaan berbeda. Perangkat lunak tersebut digunakan pada berbagai aplikasi termasuk bidang pertahanan, teknik, eksplorasi antariksa dan manufaktur. Kebanyakan merupakan produk-produk komersil canggih yang biasanya dijual dengan harga mahal.

Lebih dari sepertiga pembelian perangkat lunak bajakan itu dilakukan oleh orang-orang di Amerika, termasuk pemilik usaha kecil dan menengah, kontraktor-kontraktor pemerintah, mahasiswa, para penemu dan ahli teknik.

Li misalnya menjual perangkat lunak bernilai lebih dari 1,2 juta dollar kepada Cosburn Wedderburn – yang ketika itu bekerja sebagai ahli teknik NASA pada badan Pusat Penerbangan Antariksa Goddard di Maryland. Wedderburn mengaku bersalah melakukan konspirasi untuk melakukan tindak kriminal pelanggaran hak cipta dan sedang menunggu keputusan pengadilan.

Morton menambahkan, “Pengembangan perangkat lunak canggih tergantung pada perlindungan kekayaan intelektual. Inovasi tergantung pada orang-orang yang memegang aturan hukum. Kita tidak bisa berharap perusahaan-perusahaan Amerika akan menginvestasikan jutaan dollar untuk mengembangkan produk-produk baru jika produk-produk serupa dicuri dan dipalsukan keesokan harinya”.

Pada tahun 2010 dan 2011 petugas-petugas Departemen Keamanan Dalam Negeri yang menyamar, membeli perangkat lunak dari situs Li.

Pada bulan Juni 2011 Li setuju untuk pergi ke Pulau Saipan di Pasifik – yang termasuk wilayah Amerika – untuk mengantarkan perangkat lunak bajakan itu kepada para petugas yang menyamar sebagai pebisnis Amerika. Li ditangkap dan dikirim ke Amerika bagian timur dimana ia ditahan.

Li semula didakwa dengan lebih dari 40 tuduhan kriminal, tetapi ia mengaku bersalah melakukan konspirasi atas pelanggaran hak cipta dan tuduhan penipuan. Li menghadapi hukuman maksimal 25 tahun penjara dan denda 250 ribu dolar. Putusan hukuman dijadwalkan pada 3 Mei nanti (Meredith Buel/VOA).
XS
SM
MD
LG