SOLO —
Sebuah bom rakitan ditemukan di kantor polisi kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, Selasa pagi (20/11), yang kemudian diledakkan oleh tim penjinak bahan peledak.
Kepala Kepolisian Sektor Pasar Kliwon Parni Handoko mengatakan bom tersebut sudah dibawa oleh tim penjinak untuk diteliti lebih lanjut.
“Semua bukti, kronologis dan laporan sudah saya serahkan ke Polresta Surakarta. Biar Kapolresta yang menjelaskan semuanya,” ujar Parni.
Pihak Kapolresta Solo sejauh ini belum memberikan keterangan mengenai peristiwa tersebut.
Seorang saksi mata bernama Tarmo, pedagang makanan dan minuman yang biasa berjualan di depan kantor polisi tersebut, mengatakan polisi meminta dirinya menjauh dari lokasi.
“Subuh saya biasa bersiap jualan, saya mampir ke mushola di samping markas polisi ini..kemudian saya melihat ada bungkusan warna hitam di pagar markas polisi ini.. Saya kemudian lapor ke polisi yang jaga, kemudian saya diminta menjauh dari lokasi ini dan bom diledakkan tim polisi khusus yang datang tak berapa lama kemudian,” ujar Tarmo.
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian menunjukkan bahwa bungkusan tersebut berisi rangkaian kabel dilengkapi detonator dan tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram. Tampak serpihan pecahan kaca dan kayu, serta pagar markas polisi tersebut tampak sedikit gosong akibat ledakan tersebut.
Bukan kali ini saja polisi di Solo terkena serangan. Agustus lalu, pos polisi di Gladag rusak terkena ledakan granat, kemudian pos polisi di Pasar Singosaren Solo dikenai berondongan tembakan yang menewaskan seorang polisi.
Kepala Kepolisian Sektor Pasar Kliwon Parni Handoko mengatakan bom tersebut sudah dibawa oleh tim penjinak untuk diteliti lebih lanjut.
“Semua bukti, kronologis dan laporan sudah saya serahkan ke Polresta Surakarta. Biar Kapolresta yang menjelaskan semuanya,” ujar Parni.
Pihak Kapolresta Solo sejauh ini belum memberikan keterangan mengenai peristiwa tersebut.
Seorang saksi mata bernama Tarmo, pedagang makanan dan minuman yang biasa berjualan di depan kantor polisi tersebut, mengatakan polisi meminta dirinya menjauh dari lokasi.
“Subuh saya biasa bersiap jualan, saya mampir ke mushola di samping markas polisi ini..kemudian saya melihat ada bungkusan warna hitam di pagar markas polisi ini.. Saya kemudian lapor ke polisi yang jaga, kemudian saya diminta menjauh dari lokasi ini dan bom diledakkan tim polisi khusus yang datang tak berapa lama kemudian,” ujar Tarmo.
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian menunjukkan bahwa bungkusan tersebut berisi rangkaian kabel dilengkapi detonator dan tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram. Tampak serpihan pecahan kaca dan kayu, serta pagar markas polisi tersebut tampak sedikit gosong akibat ledakan tersebut.
Bukan kali ini saja polisi di Solo terkena serangan. Agustus lalu, pos polisi di Gladag rusak terkena ledakan granat, kemudian pos polisi di Pasar Singosaren Solo dikenai berondongan tembakan yang menewaskan seorang polisi.
