Tautan-tautan Akses

Perusahaan AS Investasi di Burma Sejak Sanksi Diperlonggar


Beberapa ATM MasterCard dan Visa telah banyak terlihat di Rangoon, Burma sejak sanksi AS atas Burma diperlonggar Juli tahun ini.
Beberapa ATM MasterCard dan Visa telah banyak terlihat di Rangoon, Burma sejak sanksi AS atas Burma diperlonggar Juli tahun ini.

Sementara sanksi ekonomi Amerika sejak lama terhadap Burma diperlonggar, perusahaan-perusahaan besar Amerika dengan cepat mulai berinvestasi di negara Asia Tenggara itu.

Dua raksasa minuman ringan, Coca-Cola dan Pepsi-Co., kembali ke Burma untuk pertama kalinya dalam bertahun-tahun.

Sementara itu, MasterCard dan Visa telah mencapai kesepakatan dengan bank-bank Burma untuk penggunaan kartu kredit mereka yang dikenal di dunia internasional. Perusahaan energi ConocoPhillips dan Chevron juga telah mencari peluang investasi.

Presiden Amerika Barack Obama pada bulan Juli memperlonggar berbagai larangan investasi Amerika di Burma setelah Presiden Burma Thein Sein menjauhi pengawasan militer yang ketat dan merangkul reformasi demokratis.

Obama hari Senin singgah di Burma, menjadi presiden Amerika pertama yang mengunjungi negara tersebut. Dia memuji langkah Burma menuju demokrasi, seraya mengimbau perubahan lebih banyak, yang menurut dia akan mendorong investasi perekonomian Amerika yang lebih besar.

Para pengamat mengatakan Burma mewakili suatu pasar Asia yang baru, setelah puluhan tahun pada umumnya tertutup bagi investasi perusahaan-perusahaan Barat. Dana Moneter Internasional mengatakan ekonomi Burma akan naik 6 persen tahun ini, dengan investasi asing langsung naik 40 persen ke tingkat yang memecahkan rekor sebesar hampir 4 miliar dolar.

Gas alam merupakan sumber pendapatan terbesar negara itu, namun Burma harus menemukan cadangan baru untuk mengubah penurunan 15 persen baru-baru ini atas komoditas tersebut.

Recommended

XS
SM
MD
LG