Tautan-tautan Akses

Obama Temui Presiden Burma dan Aung San Suu Kyi


Presiden Amerika Barack Obama (kiri) dan Presiden Burma Thein Sein dalam pertemuan di Rangun (19/11). Presiden Obama membuka lembaran sejarah sebagai Presiden Amerika pertama yang mengunjungi Burma.
Presiden Amerika Barack Obama (kiri) dan Presiden Burma Thein Sein dalam pertemuan di Rangun (19/11). Presiden Obama membuka lembaran sejarah sebagai Presiden Amerika pertama yang mengunjungi Burma.

Presiden Amerika Barack Obama telah bertemu dengan Presiden Burma Thein Sein dan tokoh demokrasi Aung San Suu Kyi di kota utama negara itu, Rangun, dalam kunjungan pertama presiden Amerika ke negara itu.

Setelah pertemuan satu jam hari Senin, Presiden Obama, didampingi Presiden Thein Sein mengatakan kepada wartawan bahwa proses reformasi demokrasi dan ekonomi di negara Asia Tenggara itu dapat menghasilkan kesempatan pembangunan yang sangat baik. Ia menambahkan bahwa ia ingin sekali berkunjung lagi di masa depan.

Seusai pertemuan dengan Presiden Thein Sein, Presiden Obama menemui aktivis demokrasi terkemuka negara itu, Aung San Suu Kyi, di rumah kediamannya di Rangun.

Presiden AS Barack Obama dan pemimpin demokrasi Burma, Aung San Suu Kyi di rumah kediaman Suu Kyi di Rangun, Burma (19/11).
Presiden AS Barack Obama dan pemimpin demokrasi Burma, Aung San Suu Kyi di rumah kediaman Suu Kyi di Rangun, Burma (19/11).
Dalam konferensi pers yang diadakan seusai pertemuan tersebut, Presiden Obama mengatakan kepada wartawan ia telah melihat tanda-tanda yang menggembirakan di negara itu dalam setahun belakangan ini, termasuk pembebasan Aung San Suu Kyi dari tahanan rumah dan terpilihnya Suu Kyi menjadi anggota parlemen.

Namun pemimpin demokrasi Burma itu mengingatkan tentang resiko “bayangan semu kesuksesan.” Menurut Suu Kyi, saat paling sulit dalam transisi apapun adalah saat orang menganggap kesuksesan sudah di depan mata.

Dalam kunjungan ke Burma, Presiden Obama berkesempatan menyampaikan pidato di Universitas Rangun sebelum meneruskan perjalanan ke Kamboja untuk bertemu dengan para pemimpin Asia Tenggara dalam pertemuan puncak tahunan ASEAN.

Presiden AS Barack Obama berpidato di Universitas Rangun, Burma (19/11).
Presiden AS Barack Obama berpidato di Universitas Rangun, Burma (19/11).
Dalam pidatonya di Universitas Rangun, Obama mengatakan ia datang untuk memenuhi janjinya dan mengulurkan persahabatan. Obama mengingatkan warga Burma dengan pesan “kerlipan kemajuan” yang telah terlihat jangan sampai padam, namun tetap harus menjadi “Bintang Utara yang berkilau” bagi seluruh rakyat negara itu.

Pemimpin Amerika itu juga menyebut tentang perampasan tanah, dan kebebasan untuk berkumpul dan berbicara secara bebas. Ia juga menyerukan pengakhiran atas kekerasan di Burma, dengan menyebut pertempuran etnik baru-baru ini antara umat Buddha Rakhine dan Muslim Rohingya.

Recommended

XS
SM
MD
LG