Tautan-tautan Akses

10 Persen Bayi di Dunia Lahir Prematur


Sebuah studi di 84 negara menyimpulkan paling tidak satu dari setiap sepuluh bayi lahir prematur, kondisi yang bisa membahayakan kesehatan bayi.
Sebuah studi di 84 negara menyimpulkan paling tidak satu dari setiap sepuluh bayi lahir prematur, kondisi yang bisa membahayakan kesehatan bayi.

Sebuah studi global mengenai kelahiran prematur yang baru pertama kali dilakukan telah menemukan hampir 15 juta bayi lahir prematur di seluruh dunia pada tahun 2010, baik di negara berkembang maupun di negara maju termasuk AS.

Para peneliti dari Organisai Non Pemerintah Save the Children menganalisa data daftar kesehatan nasional dan survei reproduksi yang dilakukan di 84 negara, dan menyimpulkan bahwa lebih dari satu dari setiap sepuluh bayi lahir prematur. Enam puluh persen dari kelahiran dini yang paling berbahaya terjadi di Asia Selatan dan sub-Sahara Afrika.

Masa kehamilan paling tidak 40 minggu dianggap sebagai kehamilan yang normal. Kalau kehamilan kurang dari 32 minggu, komplikasi, termasuk risiko kematian bayi baru lahir, meningkat secara dramatis. Bayi yang lahir dini kemungkinan akan menderita kesulitan belajar dan masalah penglihatan, serta gangguan saraf yang disebut cerebral palsy.

Joy Lawn dari Save the Children Afrika Selatan memimpin tim periset yang menulis laporan mengenai kelahiran prematur untuk Badan Kesehatan PBB (WHO). Menurut Lawn, komplikasi fatal dari kelahiran prematur adalah penyebab kedua kematian yang paling umum pada anak di bawah usia 5 tahun, mengakibatkan 1,1 juta kematian secara global setiap tahun.

Delapan puluh empat persen bayi prematur lahir dari kehamilan antara 32 dan 37 minggu. Dengan perawatan medis yang tepat dan perhatian penuh kasih, Lawn mengatakan, bayi-bayi tersebut punya kesempatan bagus untuk bertahan hidup.

"Mereka akan bisa hidup dengan perawatan dasar, seperti dengan disusui dan dijaga kehangatannya. Risiko kena infeksi jauh lebih tinggi, sehingga mereka harus diberi obat-obatan antibiotik,” kata Joy Lawn.

Lawn mengatakan hanya lima persen dari 15 juta bayi prematur lahir pada usia 28 minggu atau kurang, dan mereka yang selamat saat kelahiran memerlukan perawatan yang intensif - dan mahal di rumah sakit.

Di 65 negara yang mengumpulkan data selama 20 tahun terakhir - terutama di daerah maju, Amerika Latin dan Karibia - Lawn dan rekannya menemukan rata-rata tingkat kelahiran prematur meningkat dari 7,5 persen dari seluruh kelahiran hidup tahun 1990 menjadi 8,6 persen pada tahun 2010.

Menurut tim periset lembaga Save the Children, 15 negara - termasuk Amerika dan Brasil – merupakan bagian dari dua pertiga kelahiran prematur di dunia. Negara-negara lain dalam daftar itu adalah Pakistan, India, Bangladesh, Tiongkok, Indonesia dan Filipina, serta Nigeria, Kenya, Sudan, Uganda, Ethiopia dan Republik Demokratik Kongo.

Di Amerika, para peneliti melaporkan ada 517 ribu kelahiran prematur tahun 2010, atau dua belas persen dari kelahiran hidup per tahun. Survei global oleh Save the Children mengenai tren kelahiran prematur ini diterbitkan dalam jurnal The Lancet.
XS
SM
MD
LG