Tautan-tautan Akses

Amerika: Kekuasaan Presiden Suriah akan Berakhir


Aspirasi demokrasi rakyat Suriah dan sanksi dunia internasional mulai membuahkan hasil yang dikehendaki (foto: dok).
Aspirasi demokrasi rakyat Suriah dan sanksi dunia internasional mulai membuahkan hasil yang dikehendaki (foto: dok).

Para pejabat Amerika mengatakan kekuasaan Presiden Suriah Bashar al-Assad akan berakhir, sementara sanksi Amerika dan internasional serta aspirasi demokrasi rakyat Suriah mulai menimbulkan pengaruh yang dikehendaki.

Asisten Menteri Luar Negeri Amerika, Jeffrey Feltman, mengatakan di hadapan subkomisi masalah luar negeri Senat hari Rabu, pemasukan minyak Suriah sekarang sudah hampir tidak ada lagi dan aset Damaskus di bank-bank Amerika dan Eropa telah dibekukan.

Feltman menyatakan Suriah sudah terputus dari hampir semua sistem keuangan internasional. Sementara uang semakin menipis, semakin banyak warga Suriah menyadari bahwa rejim tersebut tidak akan dapat bertahan.

Feltman mendesak Liga Arab agar mengambil sikap yang lebih kuat terhadap pemerintahan Damaskus sebagai bagian dari usaha global yang terkoordinasi untuk memaksa Assad turun dari kekuasan melalui cara bukan militer.

Sementara itu, penindakan maut pemerintah terhadap demonstran di seluruh Suriah terus berlangsung. Organisasi HAM Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, mengatakan kepada VOA 17 orang tewas hari Rabu, enam dari mereka berasal di ibukota.

Jumlah korban itu tidak dapat diperiksa kebenarannya secara independen karena Suriah melarang sebagian besar wartawan asing beroperasi di negara itu. "Kami berpendapat adalah tidak bijaksana bagi pemberontak untuk menyerahkan diri, hanya karena rekor rezim Assad yang tidak menaati hukum, melakukan penyiksaan dan menggunakan kekuatan kelompok preman dalam menghadapi golongan oposisi", demikian penjelasan dari Wakil jurubicara Departemen Luar Negeri AS Mark Toner

Kantor HAM PBB mengatakan paling sedikit 3.500 orang telah tewas di negara itu sejak pergolakan mulai bulan Maret.

XS
SM
MD
LG