Tautan-tautan Akses

Zuckerberg di Jerman: Tidak Ada Tempat Bagi Pesan Kebencian di Facebook


CEO Facebook Mark Zuckerberg berbicara pada upacara Axel Springer Award. Berlin, 25 Feb. 2016. REUTERS/Kay Nietfeld/Pool
CEO Facebook Mark Zuckerberg berbicara pada upacara Axel Springer Award. Berlin, 25 Feb. 2016. REUTERS/Kay Nietfeld/Pool

CEO Facebook Mark Zuckerberg mengakui perusahaannya belum berbuat banyak dalam menangani pesan-pesan kebencian yang diunggah ke dalam situs media sosial. CEO Facebook dalam kunjungannya ke Jerman pekan ini bertemu dengan kepala staf Angela Merkel untuk mendiskusikan permasalahan ini.

Di sebuah pertemuan balai kota di Jerman hari Jumat, CEO Facebook Mark Zuckerberg mengakui perusahaannya belum berbuat cukup banyak untuk menertibkan pesan-pesan kebencian dalam situs media sosial, tetapi katanya Facebook telah membuat kemajuan dan memahami himbauan itu "secara jelas."

Pemerintah Jerman khawatir dengan pesan pelecehan rasisme yang diunggah di Facebook dan jaringan sosial lainnya selagi negara itu menghadapi peningkatan ketegangan dan kekerasan akibat bertambahnya migran yang tiba di negara itu. Jerman telah menghimbau situs-situs media sosial selama beberapa bulan belakangan untuk bertindak.

CEO Facebook berbicara tentang masalah ini pada bulan September dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, dalam kunjungannya ke Jerman pekan ini, ia bertemu dengan kepala staf Angela Merkel.

Pertemuan dengan Angela Merkel "benar-benar menyoroti tugas-tugas yang perlu dilakukan di negeri ini," katanya dalam acara pertemuan balai kota di Berlin.

"Pesan kebencian tidak memiliki tempat di Facebook dan di komunitas kami," katanya. "Hingga saat ini di Jerman, menurut saya, kami belum bertindak cukup baik. Kami akan terus bekerja keras untuk melakukan yang lebih baik," ujarnya.

Zuckerberg menunjuk upaya lain, yaitu mendanai sebuah tim untuk bekerja sama dengan polisi yang membasmi pesan kebencian di Facebook.

Ia mengatakan setelah belajar lebih banyak tentang hukum Jerman, perusahaannya memperluas pemahamanan tentang "kelompok yang dilindungi" di Jerman, dan "kini, pidato kebencian terhadap para migran adalah bagian penting dari hal-hal yang tidak dapat ditoleransi oleh kami."

Jaringan media sosial terbesar di dunia itu jarang membagi penggunanya berdasarkan negara tetapi katanya Jerman memiliki kira-kira 21 juta pengguna harian atau kira-kira seperempat penduduk Jerman. Jumlah tersebut lebih kecil dibanding 24 juta pengguna di Inggris dua tahun lalu yang jumlAH penduduknya lebih kecil.

Zuckerberg mengatakan Facebook sebelumnya tidak menganggap migran sebagai orang-orang yang membutuhkan perlindungan, seperti dalam hal ras minoritas atau kelompok yang kurang terwakili lainnya, yang telah dilindungi oleh Facebook.

"Belajar lebih banyak tentang budaya dan hukum Jerman telah membuat kami mengubah pendekatan Facebook terkait hal tersebut," katanya. [zb]

XS
SM
MD
LG