Tautan-tautan Akses

WTO Turunkan Prediksi Pertumbuhan Perdagangan Dunia Tahun 2015, 2016


Markas besar World Trade Organization (WTO) di Jenewa. (Foto: dok.)
Markas besar World Trade Organization (WTO) di Jenewa. (Foto: dok.)

Perdagangan barang global akan meningkat sampai 3,3 persen tahun ini dan 4.0 persen pada tahun 2016, lebih sedikit dari perkiraan sebelumnya, akibat pertumbuhan ekonomi yang lambat, menurut WTO hari Selasa (14/4).

Angka-angka prediksi perdagangan barang global yang dikeluarkan WTO berdasarkan perkiraan pertumbuhan ekonomi dari berbagai organisasi termasuk International Monetary Fund (IMF), yang akan mengeluarkan perkiraan hari Selasa (14/4).

“Kami berharap perdagangan terus membaik tapi dengan pertumbuhan ekonomi yang masih rapuh dan ketegangan politik terus-menerus, tren ini mudah terusik," kata Direktur Jenderal WTO Roberto Azevedo.

Kepala ekonomi WTO Robert Koopman mengatakan ia telah melihat angka-angka terbaru IMF dan berada dalam kisaran yang sama dan tidak akan mempengaruhi prediksi WTO.

Walaupun prediksi tersebut memperkirakan pertumbuhan yang moderat dalam perdagangan barang dunia, prediksi itu mengikuti revisi prediksi perdagangan yang terus menurun karena prospek ekonomi memburuk.

Perdagangan tumbuh sampai 2,8 persen pada tahun 2014, jauh lebih sedikit dari perkiraan awal sebesar 4,7 persen dan juga di bawah prediksi WTO yang telah direvisi yaitu 3,1 persen pada bulan September lalu.

Harapan pertumbuhan baru sebesar 3,3 persen tahun ini, yang sudah direvisi menurun dua kali, dari 5,3 persen dan kemudian 4,3 persein, adalah akselerasi yang kecil tapi jauh di bawah tren jangka panjang.

Pertumbuhan rata-rata mencapai 2,4 persen selama tiga tahun terakhir, dibandingkan dengan rata-rata tahunan sebesar 6,0 persen antara 1990 dan krisis keuangan global yang dimulai pada tahun 2007-2008.

“Hanya ada satu periode sejak Perang Dunia II di mana pertumbuhan perdagangan begitu lemah, dan itu terjadi pada tahun 1980 sampai 1984. Namun, periode tersebut termasuk dua penciutan perdagangan akibat krisis minyak dan resesi global pada tahun 1980-1981,” kata Azevedo.

Sebaliknya anjloknya perdagangan saat ini terjadi di saat pertumbuhan ekonomi yang terus berlangsung tapi moderat, ujarnya.

Tren pertumbuhan perdagangan dua kali lebih cepat dari produk domestik bruto yang sudah berlangsung lama sepertinya telah putus, dan hal tersebut menyulitkan prediksi, kata WTO.

XS
SM
MD
LG