Tautan-tautan Akses

Delegasi AS Dorong Wirausahawan Indonesia agar Lebih Berani


Pekerja industri rumah tangga mengepak mie instan. Dalam acara Pagelaran Kewirausahaan Indonesia 2011, wakil Amerika mengatakan wirausahawan Indonesia harus berani memulai bisnis.(foto: dok)
Pekerja industri rumah tangga mengepak mie instan. Dalam acara Pagelaran Kewirausahaan Indonesia 2011, wakil Amerika mengatakan wirausahawan Indonesia harus berani memulai bisnis.(foto: dok)

Hal tersebut diungkapkan wakil AS, Luda Kopeikina dalam acara Pegelaran Kewirausahaan Indonesia 2011 yang berlangsung selama tiga hari dimulai sejak Selasa, 19 Juli.

Hari kedua Pagelaran Kewirausahaan Indonesia 2011 diisi dengan diskusi antara delegasi kewirausahaan Indonesia dan delegasi kewirausahaan Amerika, di Jakarta, Selasa malam. Mayoritas wirausahawan Indonesia ingin mengetahui lebih dalam mengenai strategi tepat yang harus dilakukan dalam memulai sebuah usaha.

Menanggapi keingintahuan tersebut sebagian besar dari delegasi kewiarausahaan Amerika yang terdiri dari 11 orang berpendapat butuh sikap berani untuk memulai sesuatu dalam berbisnis. Ungkapan tersebut diantaranya disampaikan Luda Kopeikina, wirausahawan yang bergerak di sektor Bio Energi.

Menurut Kopeikina, setiap orang memiliki kemampuan untuk berbuat sesuatu yang baru dan penuh tantangan, tapi ia merasa yakin setiap orang punya insting bisnis dan tinggal bagaimana cara mengembangkannya, proses demi proses yang dilalui akan menentukan siapa yang tangguh dalam menjalankan usahanya dan siapa yang akhirnya menyerah.

Idham Ibty, wirausahawan asal Yogyakarta yang saat ini sedang merintis sektor energi alternatif berpendapat diskusi dengan delegasi kewirausahaan Amerika memiliki nilai positif sehingga ia juga berharap dapat berlangsung secara rutin.

Ia mengatakan, “Bagi kepentingan entrepreneur Indonesia itu sangat prospektif dikarenakan mereka memberikan gambaran tentang prospek dan proses bisnis di Amerika dan kemungkinan memasuki dunia global, mereka sangat "interested" dan berdasarkan pengalaman saya proses klarifikasi dan respon mereka itu sangat baik untuk mengerucutkan gagasan-gasan kita yang real di lapangan untuk bertemu dengan potensi dan prospek bisnis disana”

Idham Ibty juga berharap jenis usahanya mendapat perhatian delegasi kewirausahaan Amerika sehingga kedepannya nanti terbuka peluang untuk dilakukan kemitraaan. Ia optimistis jenis usaha ramah lingkungan akan terus diminati karena kesadaran dunia untuk melindungi lingkungan semakin tinggi.

Lebih lanjut ia mengatakan, “Ya ada dari hutan, dari hutan industri maupun hutan rakyat itu sangat besar ya, kami punya mimpi yang besar untuk ini dan itu sangat kontributif untuk lingkungan kita dan membuka lapangan kerja yang sangat besar.”

Untuk meningkatkan kerja sama antara kewirausahaan Indonesia dan Amerika, melalui pemerintah Amerika yang sudah meluncurkan Global Entrepreneurship Program atau GEP tahun lalu membentuk Global Entrepreneurship Program Indonesia atau GEPI. GEPI dirintis sejak Januari 2011 dan diharapkan akan terus membangun kerja sama kewirausahaan kedua negara karena diyakini melalui kewirausahaan maka lapangan kerja dapat terbuka luas dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

XS
SM
MD
LG