Jutaan rakyat Belanda berpakaian berwarna jingga hari Selasa berduyun-duyun ke berbagai perayaan untuk menghormati peristiwa bersejarah di negara itu – setelah 33 tahun berkuasa, Ratu Beatrix turun takhta dan digantikan putra tertuanya Willem-Alexander.
Pada usia 46 tahun, Raja Willem-Alexander adalah pemimpin kerajaan termuda di Eropa dan raja pertama di Belanda dalam 123 tahun sejak Willem III meninggal tahun 1890. Seperti Beatrix, Willem-Alexander naik ke singgasana pada masa ketegangan sosial dan melesunya perekonomian.
Meskipun kerajaan Belanda umumnya bersifat seremonial, Willem-Alexander menegaskan sebuah arah untuk mempertahankan relevansi kerajaan dalam abad ke-21 ini.
Harapan sangat besar bagi raja baru ini. Hampir sepanjang tahun 2000an, Belanda mandeg dalam debat nasional yang tegang lantaran persepsi kegagalan imigran Muslim, sebagian besar dari Afrika Utara, untuk berintegrasi. Akibatnya, para politisi membatasi banyak diantara kebijakan toleransi Belanda yang terkenal itu.
Meskipun banyak yang skeptis raja baru itu bisa membuat perubahan, yang gagal dilakukan para politisi, tetapi berbagai perayaan hari Selasa disambut meriah ditengah kesibukan sehari-hari. Popularitas kerajaan juga tidak diragukan. Sebuah jajak pendapat oleh badan penyiaran nasional NOS yang dirilis minggu ini menunjukkan 78 persen responden mendukung kerajaan itu.
Sekitar 25.000 pendukung hari Selasa memadati Alun-alun Dam di pusat kota Amsterdam, berharap bisa melihat raja baru itu atau ratu berusia 75 tahun itu yang dikenal sebagai Putri Beatrix.
Pada usia 46 tahun, Raja Willem-Alexander adalah pemimpin kerajaan termuda di Eropa dan raja pertama di Belanda dalam 123 tahun sejak Willem III meninggal tahun 1890. Seperti Beatrix, Willem-Alexander naik ke singgasana pada masa ketegangan sosial dan melesunya perekonomian.
Meskipun kerajaan Belanda umumnya bersifat seremonial, Willem-Alexander menegaskan sebuah arah untuk mempertahankan relevansi kerajaan dalam abad ke-21 ini.
Harapan sangat besar bagi raja baru ini. Hampir sepanjang tahun 2000an, Belanda mandeg dalam debat nasional yang tegang lantaran persepsi kegagalan imigran Muslim, sebagian besar dari Afrika Utara, untuk berintegrasi. Akibatnya, para politisi membatasi banyak diantara kebijakan toleransi Belanda yang terkenal itu.
Meskipun banyak yang skeptis raja baru itu bisa membuat perubahan, yang gagal dilakukan para politisi, tetapi berbagai perayaan hari Selasa disambut meriah ditengah kesibukan sehari-hari. Popularitas kerajaan juga tidak diragukan. Sebuah jajak pendapat oleh badan penyiaran nasional NOS yang dirilis minggu ini menunjukkan 78 persen responden mendukung kerajaan itu.
Sekitar 25.000 pendukung hari Selasa memadati Alun-alun Dam di pusat kota Amsterdam, berharap bisa melihat raja baru itu atau ratu berusia 75 tahun itu yang dikenal sebagai Putri Beatrix.
