Tautan-tautan Akses

Warga Senegal Tolak Pencalonan Abdoulaye Wade untuk Masa Jabatan Ketiga


Warga Senegal berdemonstrasi menentang keputusan pengadilan yang membolehkan Presiden Abdoulaye Wade ikut lagi dalam pemilihan presiden untuk masa jabatan ketiga kalinya.
Warga Senegal berdemonstrasi menentang keputusan pengadilan yang membolehkan Presiden Abdoulaye Wade ikut lagi dalam pemilihan presiden untuk masa jabatan ketiga kalinya.

Ibukota Senegal, Dakar, relatif tenang hari Minggu, setelah demonstrasi malam sebelumnya di kota itu yang dipicu oleh keputusan pengadilan yang membolehkan Presiden Abdoulaye Wade ikut lagi dalam pemilihan presiden.

Suasana tenang terasa di seluruh Dakar kemarin setelah pulih dari dua hari demonstrasi yang menggoncang kota itu.

Banyak pemuda berkumpul Sabtu malam di distrik Medina, Dakar, untuk menyuarakan ketidaksetujuan mereka dengan keputusan pengadilan tinggi Senegal bahwa Presiden Abdoulaye Wade bisa ikut lagi dalam pemilihan presiden.

Api masih menyala di distrik Mamelles dan jalan ke bandara masih di tutup.

Tetapi, sementara militer terus bersiap siaga, banyak pihak menarik nafas legas karena demonstrasi yang mengakibatkan seorang polisi tewas dan banyak lainnya yang cedera Jumat malam tidak terulang.

Keributan dimulai Jumat tidak lama setelah pengumuman bahwa upaya Presiden Abdoulaye Wade, 85 tahun, yang masih menjabat untuk bisa ikut lagi dalam pemilihan presiden untuk ketiga kalinya disetujui Mahkamah Konstitusi. Kelompok oposisi mengatakan amandemen terhadap konstitusi Afrika menetapkan batas dua kali masa jabatan bagi seorang presiden. Tetapi Wade mengatakan masa jabatan pertamanya dilakukan sebelum adanya amandemen konstitusi itu.

Api dinyalakan di Medina Sabtu malam setelah para pemimpin koalisi M23, yang mewakili para calon dari kelompok oposisi yang ikut dalam pemilihan presiden itu, mengumpulkan masa agar menentang keputusan itu dan “berjuang”, mereka mengatakan Presiden Wade menyatakan perang terhadap rakyat.

Amath Dansakho, ketua Partai Pekerja dan Kemerdekaan serta anggota koalisi M23, berbicara kepada pers hari Sabtu.

Dansakho mengatakan mereka mengundang semua warga untuk organisirir diri dan bergerak guna menentang Presiden Wade. Perjuangan baru saja mulai. Ia mengatakan mereka melancarkan tuntutan kepada semua organisasi politik dan masyarakat madani agar ambil bagian dalam perlawanan ini dan mereka menghimbau pasukan keamanan agar berpihak kepada rakyat.

Tetapi banyak warga Senegal secara terbuka mengecam kekerasan yang digerakkan para pemuda yang menyatakan tekad mereka untuk membawa kerusuhan seperti yang terjadi di Arab ke Place d’Obelisque di Dakar.

Namun, ada satu hal yang jelas, hampir semua warga Senegal menginginkan Presiden Wade tidak ikut pemilihan lagi. Tidak seorang pun yang berbicara kepada VOA yakin Presiden Wade bisa menjadi presiden untuk ketiga kalinya, dan banyak yang menudingnya secara langsung menyebabkan terjadinya kekerasan itu.

Kemarin, calon dari kelompok oposisi Youssou N’Dour yang tidak bisa ikut pemilihan menunggu untuk mengetahui apakah naik bandingnya akan diterima oleh Mahkamah Konstitusi.

Calon presiden Macky Sall mengatakan ia tidak terkejut pencalonan Presiden Wade diloloskan Mahkamah Konstitusi. Ia yakin akan bisa memenangkan pemilihan meskipun Presiden Wade mengatakan kelompok oposisi khawatir ia akan menang lagi.

Warga Senegal akan mengadakan pemilihan presiden tanggal 26 Februari.

XS
SM
MD
LG