Tautan-tautan Akses

Utusan PBB Kecam Pembentukan Pemerintah oleh Pemberontak Yaman


Anggota suku asli yang setia pada pemberontak Houti mengangkat senjata mereka dalam pertemuan untuk memobilisasi para pejuang ke medan perang di beberapa kota Yaman, di Sana'a (24/11). (AP/Hani Mohammed)
Anggota suku asli yang setia pada pemberontak Houti mengangkat senjata mereka dalam pertemuan untuk memobilisasi para pejuang ke medan perang di beberapa kota Yaman, di Sana'a (24/11). (AP/Hani Mohammed)

Pemberontak Houthi mengambil alih Ibukota tahun 2014, dan mengusir pemerintahan Presiden Abdu Rabu Mansour Hadi yang diakui internasional.

Utusan PBB ke Yaman mengecam keras kelompok pemberontak Houthi karena membentuk pemerintahan baru sendiri, dan menyebutnya kemunduran dalam usaha perdamaian.

“Pengumuman itu merupakan suatu hambatan baru yang memprihatinkan bagi proses perdamaian dan tidak mendukung kepentingan rakyat Yaman pada saat-saat yang sulit ini,” kata Ismail Ould Cheikh Ahmad dalam pernyataan dari Jenewa, Selasa (29/11).

Ould Cheikh Ahmed mengatakan masih ada waktu untuk menyelamatkan Yaman dari ambang kehancuran jika semua pihak sepakat untuk menghentikan serangan udara dan menghentikan pertempuran di darat dan memilih jalan diplomasi.

Pemberontak Houthi yang didukung Iran itu menguasai ibukota Sana’a, dan juga bagian-bagian luas lainnya di negara yang dilanda kemiskinan itu.

Pemimpin Houthi Abdul-Malik al- Houthi hari Senin mengumumkan kelompok itu sedang membentuk pemerintah “penyelamatan nasional” untuk menunjukkan“ pentingnya memperkuat posisi dalam negeri dan melayani rakyat meskipun dalam situasi ekonomi yang sulit.

Pemberontak Houthi mengambil alih Ibukota tahun 2014, dan mengusir pemerintahan Presiden Abdu Rabu Mansour Hadi yang diakui internasional. Hadi lari ke pengasingan di Saudi Arabia sebelum kembali ke kota pelabuhan Aden.

Serangan udara pimpinan Arab Saudi terhadap pemberontak telah menewaskan banyak penduduk sipil dan menghancurkan banyak kawasan permukiman penduduk sekitarnya.

Pejabat bantuan PBB mengatakan 80 persen penduduk sipil Yaman sangat memerlukan bantuan makanan dan obat-obatan. [sp/isa]

XS
SM
MD
LG