Tautan-tautan Akses

USAID: Dana Bantuan Untuk Indonesia Tetap Mengalir Meski AS Terkena Krisis


Wakil administrator USAID Donald Steinberg (kanan) dan Dubes AS untuk Indonesia Scot Marciel (tengah) dalam diskusi.(Photo: VOA)
Wakil administrator USAID Donald Steinberg (kanan) dan Dubes AS untuk Indonesia Scot Marciel (tengah) dalam diskusi.(Photo: VOA)

Lembaga pembangunan internasional USAID memastikan dana bantuan bagi Indonesia tidak akan berkurang di tengah krisis finansial di AS.

Amerika Serikat, lewat badan pembangunan internasional terbesarnya yaitu USAID, menyatakan bahwa dana bantuan bagi Indonesia akan tetap sama seperti tahun lalu, yaitu hampir US$160 setiap tahun.

Donald Steinberg, wakil administrator USAID, mengatakan pada sebuah diskusi dengan media pada Kamis (5/7) bahwa bantuan dari lembaga tersebut untuk Indonesia akan tetap sama meski krisis keuangan tengah melanda AS.

“Sistem anggaran di AS cukup konstan bahkan di tengah krisis keuangan, jadi tidak akan ada penyesuaian [dana],” ujar Steinberg.

Menurutnya, AS menyadari bahwa pembangunan internasional di negara seperti Indonesia akan memberi pengaruh baik dan Indonesia merupakan salah satu prioritas tertinggi bagi AS.

“Dana kontribusi di negara asing itu mencakup tiga bidang. Pertama, untuk mempromosikan nilai-nilai yang kami percayai, yaitu perdamaian dan kemakmuran yang menghormati hak asasi dan harga diri manusia. Kedua, Indonesia yang makmur juga baik untuk negara kami agar kami bisa memasarkan produk kami dan berinvestasi,” kata Steinberg.

“Ketiga, Indonesia yang stabil dan makmur akan memungkinkan kita mengatasi penyakit-penyakit pandemik sebelum terjadi serangan,” tambahnya pada diskusi yang diadakan di rumah salah seorang pejabat Kedutaan AS di Jakarta.

Dana yang digunakan oleh proyek-proyek USAID di Indonesia pada periode 1 Oktober 2011 sampai 30 September 2012 mencapai $157,35 juta. Sampai dengan 2015, USAID menargetkan 30 persen programnya di Indonesia untuk dilakukan lewat lembaga-lembaga, organisasi masyarakat madani dan komunitas usaha di Indonesia.

Pada hari yang sama, USAID bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan meluncurkan program kemitraan baru bernama Marine Protected Area Governance Program (MPAG) atau Program Perlindungan Sumber Daya Kelautan yang menyediakan dana bantuan sebesar $6 juta untuk mengembangkan 20 juta hektar sumber daya laut dan pesisir di Indonesia.
Duta Besar AS untuk Indonesia, Scot Marciel, menyatakan bahwa AS dan Indonesia memiliki kemitraan yang kuat untuk melindungi sumberdaya di bumi ini.

“Lewat program-program yang sudah ada, kami telah mendukung kurang lebih 7,5 juta hektar daerah laut dan pesisir,” ujar Marciel.

“Kami tidak begitu saja memberikan uang pada pemerintah, namun kami bekerja dengan perusahaan, LSM dan komunitas lokal. Saat ini sudah banyak yang dapat dilihat keterlibatan pada tingkat masyarakat lokal,” tambahnya.
XS
SM
MD
LG