Tautan-tautan Akses

Nigeria Lambat Tangani Pembersihan Desa Paling Tercemar di Dunia


Upaya pembersihan desa Bagega dari pencemaran timbal baru saja dimulai, meski dana yang dialokasikan Pemerintah Nigeria untuk proyek itu sudah dikeluarkan sembilan bulan sebelumnya (foto: dok).
Upaya pembersihan desa Bagega dari pencemaran timbal baru saja dimulai, meski dana yang dialokasikan Pemerintah Nigeria untuk proyek itu sudah dikeluarkan sembilan bulan sebelumnya (foto: dok).

Lebih dari sembilan bulan setelah dana dialokasikan, pemerintah Nigeria baru mulai membersihkan sebuah desa yang merupakan tempat paling tercemar timbal di dunia.

Bulan Mei lalu, aktivis-aktivis bergembira ketika pemerintah Nigeria mengumumkan akan menyisihkan lebih dari empat juta dolar untuk membersihkan Bagega, desa yang mengalami keracunan timbal terburuk dalam sejarah.

Bulan Juni, petugas-petugas kesehatan mengirim e-mail, menyebutkan uang itu sudah dikeluarkan dan upaya pembersihan akan dimulai, setelah anak-anak yang sakit akibat keracunan timbal perlu diobati.

Bulan Oktober, VOA mengunjungi desa itu. Tidak seorang pun melakukan pembersihan apa pun dan petugas-petugas kesehatan sendiri bersedih. Anak-anak banyak yang sudah tewas akibat keracunan.

Namun sekarang, organisasi Dokter Tanpa Batas mengatakan upaya pembersihan akhirnya dimulai dan petugas-petugas kesehatan bersiap-siap memindai 1.500 anak.

Kepala misi Ivan Gayton mengatakan, “Oh, benar-benar lega. Kami terus mendesak mengenai masalah ini selama setahun. Ada saat-saat ketika saya merasa putus asa, bahwa hal ini tidak mungkin dilakukan, dan mungkin harus menyerah.“

Namun, Gayton mengatakan, anak-anak di Bagega sudah keracunan timbal sejak bertahun-tahun dan banyak yang jadi cacat selamanya atau kondisinya sudah terlalu parah untuk diobati.

Sebagian aktivis juga khawatir uang untuk melakukan pembersihan tiba-tiba raib sebelum pekerjaan selesai dilakukan.

Hamzat Lawal, yang menjalankan sebuah kelompok pengawas yang disebut “Follow The Money,” mengatakan, berharap digunakannya media sosial oleh organisasinya akan membuat dana pemerintah terus mengalir ke desa itu, dan tidak masuk ke kantung siapa pun.

Korupsi di negara ini sudah terkenal, karena miliaran dolar uang rakyat dicuri didalam beberapa tahun terakhir. Itu adalah salah satu kourpsi itu.

Lawal lebih suka bersikap optimistik. Ia mengatakan, “Itu berarti pemerintah Nigeria betul-betul mendengar suara rakyat, dan tidak melanggar HAM.”

Di sebagian desa di Negara bagian Zamfara lebih dari 40 persen anak meninggal ketika keracunan itu terjadi tahun 2010. Human Rights Watch mengatakan keracunan itu juga mengakibatkan tingkat kemandulan dan keguguran di kalangan perempuan dewasa tinggi.

Timbal itu berasal dari penambangan emas perorangan di wilayah yang kebetulan juga kaya dengan logam berat itu. Penambang menghancurkan batu untuk mengambil bijih emas, dan debu timbal melekat pada pakaian mereka dan lingkungan.

Para penambang mengatakan jika mereka tidak menambang emas, anak-anak itu akan hidup dalam kemiskinan absolut
XS
SM
MD
LG