Badan Antariksa Uni Eropa menyatakan mereka berhasil meluncurkan satelit baru yang akan mengukur perubahan ketebalan lapisan es kutub yang luas.
Badan Antariksa itu hari Kamis meluncurkan satelit CryoSat-2 dari Kazakhstan dan menyatakan mereka telah menerima sinyal dari stasiun bumi di Kenya yang mengukuhkan keberhasilan peluncuran tersebut sekitar 17 menit setelah lepas landas.
Tim ilmuwan berharap data yang dikumpulkan oleh satelit yang menggunakan teknologi radar itu akan membantu mereka mengetahui bagaimana kepadatan es kini berubah karena berbagai variasi dalam iklim.
Badan Antariksa Eropa kehilangan modul pertama CryoSat karena kegagalan peluncuran tahun 2005.