Tautan-tautan Akses

Uni Eropa Ingin Hubungan Perdagangan Lebih Adil dengan China


Seorang polisi China berjaga di depan bendera Uni Eropa di kantor delegasi Uni Eropa di Beijing, China (Foto: dok).
Seorang polisi China berjaga di depan bendera Uni Eropa di kantor delegasi Uni Eropa di Beijing, China (Foto: dok).

Beijing sedang berusaha mengurangi perusahaan-perusahaan yang tidak efisien dalam industri-industri termasuk baja dan batu-bara dimana penawaran melebihi permintaan, yang mengakibatkan perang pemotongan harga dan kerugian besar.

Duta Besar Uni Eropa untuk China mengatakan hari Senin (9/5) blok tersebut menghendaki hubungan perdagangan yang lebih adil dengan China, dan berkeras bahwa Beijing tidak melakukan usaha yang cukup untuk mengatasi kapasitas berlebihan industri bajanya yang telah memukul keras industri baja Eropa.

Hans Dietmar Schweisgut meminta Beijing agar segera mengatasi kapasitas berlebihan dan “gangguan terhadap pasar” yang diakibatkannya di seluruh dunia.

“Menurut banyak taksiran, over-kapasitas dalam sector baja di China sendiri lebih dari dua kali lipat jumlah kapasitas produksi di produsen baja kedua terbesar, yakni Uni Eropa,” kata Schweisgut.

“Kita sangat membutuhkan penanggulangan segera masalah distorsi pasar jangka pendek yang sekarang sedang kita alami.”

Beijing sedang berusaha mengurangi perusahaan-perusahaan yang tidak efisien dalam industri-industri termasuk baja dan batu-bara dimana penawaran melebihi permintaan, yang mengakibatkan perang pemotongan harga dan kerugian besar.

Uni Eropa dan Amerika Serikat mengeluh bahwa China sedang berusaha menghabiskan timbunan kelebihan baja mereka dengan mengekspornya dengan harga rendah. Sebelumnya tahun ini, ribuan pekerja baja Eropa melakukan protes di Brussels menentang impor baja murah dari China.

Tata Steel menyebut sebagai alasan harga rendah saingan dari China ketika perusahaan itu mengumumkan rencana bulan April untuk menjual operasi yang merugi di Inggris yang mempekerjakan 20 ribu orang.

Schweisgut juga mengatakan bahwa sekalipun perusahaan-perusahaan Eropa dalam puluhan tahun ini bersedia mentolerir pembatasan dalam melakukan usaha dagang di China, terutama ketika mereka mendapat keuntungan lain seperti buruh murah, sekarang Uni Eropa menghendaki hubungan yang lebih banyak didasarkan pada “pertukaran yang adil.”

Ia mengatakan perusahaan-perusahaan Eropa semakin mempertanyakan “mengapa lembaga atau perusahaan China tahun lalu membeli sebuah bank Eropa tetapi bank Eropa tidak boleh membeli bank China.”

Peraturan China melarang atau membatasi investasi asing dalam sektor-sektor tertentu, termasuk perbankan dan industri mobil. [gp]

XS
SM
MD
LG