Tautan-tautan Akses

UNHCR Khawatirkan Kepulangan Pengungsi ke Nigeria


Para pengungsi Nigeria duduk di samping tenda UNHCR di kamp pengungsi di Minawao, di perbatasan Nigeria (29/3/2014).
Para pengungsi Nigeria duduk di samping tenda UNHCR di kamp pengungsi di Minawao, di perbatasan Nigeria (29/3/2014).

UNHCR prihatin akan kepulangan ratusan pengungsi dari Niger ke Maiduguri, Nigeria, yang membuat pengungsi rawan menjadi korban kekerasan Boko Haram.

Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) menyatakan sangat prihatin akan kepulangan ratusan pengungsi dari Niger ke Maiduguri, ibukota Negara Bagian Borno di Nigeria.

UNHCR meminta pihak berwenang di Niger dan Nigeria agar menghentikan kepulangan itu, yang disebutnya membuat pengungsi berada di jalur kekerasan yang terkait kelompok militan Boko Haram.

UNHCR melaporkan ratusan pengungsi diangkut dalam sembilan bus ke Maiduguri pada hari Rabu, dalam operasi gabungan yang diorganisir gubernur Borno dan pihak berwenang di Niger.

UNHCR menyatakan 11 bus lainnya sekarang ini sedang diparkir di kota Gagamari di kawasan Diffa, Niger, menunggu untuk membawa para pengungsi lainnya kembali ke Nigeria.

Jurubicara UNHCR William Spindler mengatakan kepada VOA bahwa Komisariat sedang berupaya untuk mengetahui alasan kepulangan itu. Ia mengatakan UNHCR sangat prihatin karena tidak tahu apakah mereka pulang secara sukarela atau tidak.

“Mengingat situasi di Nigeria sekarang ini, kepulangan ke Nigeria menjadi keprihatinan besar bagi kami, khususnya karena UNHCR tidak diberitahu mengenai kepulangan tersebut dan kami tidak dilibatkan dalam operasi itu. Tetapi, kami belum tahu rinciannya. Kami tidak tahu berapa banyak orang yang telah kembali dan apakah mereka kembali atas kemauan sendiri atau tidak,” kata William Spindler.

Berdasarkan berbagai laporan, keamanan di negara bagian Borno dalam situasi rawan. Splinder mengatakan serangan-serangan belakangan ini oleh pemberontak Boko Haram di kota Baga menunjukkan ancaman besar bagi masyarakat.

Ia mengatakan UNHCR telah meminta pihak berwenang agar menghentikan kepulangan pengungsi hingga langkah pengamanan yang layak diberlakukan. Ia menambahkan tampaknya pemulangan itu telah berhenti sekarang ini.

Tak seorang pun dapat mencapai kawasan Baga, sehingga sedikit sekali informasi terkait kematian dan seberapa jauh kerusakan yang terjadi. Sebagian pejabat setempat menyatakan hingga 2.000 orang tewas dalam kekerasan baru-baru ini. Angka tersebut dibantah pemerintah Nigeria, yang menyatakan korban tewas berjumlah 150 orang.

Namun, tidak disangkal ada ribuan pengungsi melarikan diri untuk menghindari konflik brutal. Splinder mengatakan para pengungsi yang tiba di Niger dan Chad menceritakan kisah-kisah mengerikan tentang pembunuhan dan penghancuran.

Jurubicara UNHCR itu mengatakan orang-orang yang melintasi perbatasan ke Niger tinggal di tempat-tempat permukiman darurat, di mana mereka sangat mudah diserang. Ia mengatakan para petugas bantuan sedang berusaha memindahkan orang-orang itu dari daerah perbatasan yang berbahaya ke sebuah kamp jauh di pedalaman.

Recommended

XS
SM
MD
LG