Tautan-tautan Akses

Ulama Garis Keras Iran Tolak Tuntutan Hukuman Mati bagi Tokoh Oposisi


Para pendukung pemerintah Iran melakukan demo menuntut eksekusi para tokoh oposisi dengan membawa poster ketiga tokoh Gerakan Hijau di Iran, di Teheran Jumat (18/2).
Para pendukung pemerintah Iran melakukan demo menuntut eksekusi para tokoh oposisi dengan membawa poster ketiga tokoh Gerakan Hijau di Iran, di Teheran Jumat (18/2).

Setelah usai shalat Jumat, jamaah pendukung pemerintah menyerukan "Kematian bagi Mousavi! Kematian untuk Karroubi!"

Seorang ulama terkemuka Iran tidak mengindahkan seruan para demonstran pendukung pemerintahan Presiden Ahmadinejad untuk mengeksekusi para pemimpin oposisi, Jumat, dengan mengatakan bahwa gerakan oposisi telah kehilangan kredibilitas dan prestise.

Ribuan pendukung pemerintah Iran berkumpul di Teheran hari Jumat. Setelah shalat Jumat, jamaah menyerukan "Kematian bagi Mousavi! Kematian untuk Karroubi!" Mir Hossein Mousavi dan Mehdi Karroubi adalah pemimpin kelompok oposisi Iran, Gerakan Hijau.

Kedua orang itu telah mendorong pendukungnya untuk melakukan demonstrasi sebagai solidaritas dengan negara-negara Arab lain yang memberontak terhadap pemerintah mereka dalam beberapa bulan terakhir.

Keduanya berada di bawah tahanan rumah secara efektif minggu ini. Pemerintah menggambarkan mereka sebagai "penghasut" dan anggota parlemen konservatif telah menyerukan agar mereka diadili dan dieksekusi.

Namun, ulama garis keras Ayatollah Ahmad Jannati mengatakan hari Jumat bahwa eksekusi itu tidak perlu.

Ayatollah Ahmad Jannati mengatakan, eksekusi tidak perlu dilakukan.
Ayatollah Ahmad Jannati mengatakan, eksekusi tidak perlu dilakukan.

Jannati mengatakan keduanya (Musavi dan Karroubi) sudah dieksekusi dan mati. Tuturnya, mereka telah tercemar dan terhina, dan sebagai gantinya mereka harus dikucilkan. Jannati menambahkan, kedua tokoh oposisi itu harus menjadi tahanan di rumah mereka sendiri.

Demonstrasi pada hari Senin adalah yang untuk pertama kalinya dilakukan Gerakan Hijau Iran secara publik dalam setahun. Gerakan oposisi ini muncul setelah pemilihan presiden tahun 2009 yang disengketakan, di mana Presiden Mahmoud Ahmadinejad kembali berkuasa.

Anthony Skinner, pakar Iran pada kelompok analisis resiko Maplecroft yang berpusat di Inggris mengatakan, demo untuk mendukung pemerintah seperti yang terlihat hari Jumat bukanlah tidak biasa di Iran.

Skinner menambahkan terlepas retorika sekitar Mousavi dan Karroubi, pemimpin Iran mungkin berhati-hati dalam berhadapan dengan pemimpin oposisi. "Rumor mengatakan Pemimpin Agung sendiri Khamenei agak segan karena reaksi yang bisa terjadi; yang bisa memicu secara efektif - mungkin ada gerakan lebih kuat sebagai akibatnya jika pemimpin pergerakan ditindak," demikian Skinner.

Situs internet oposisi telah mengeluarkan seruan demonstrasi pada hari Minggu.

XS
SM
MD
LG