Tautan-tautan Akses

Trump: Partai Demokrat Telah Kecewakan Warga Kulit Hitam


Kandidat presiden Amerika dari Partai Republik, Donald Trump, di Milwaukee County War Memorial Center, Milwaukee, Wisconsin (16/8).
Kandidat presiden Amerika dari Partai Republik, Donald Trump, di Milwaukee County War Memorial Center, Milwaukee, Wisconsin (16/8).

Donald Trump menyalahkan kebijakan-kebijakan Partai Demokrat yang menurutnya telah menciptakan lebih banyak kejahatan, memporakporandakan lebih banyak keluarga, dan membuat banyak orang menjadi lebih miskin.

Kandidat presiden Amerika dari Partai Republik, Donald Trump, mencoba menggalang dukungan warga Amerika keturunan Afrika, Selasa (16/8), dengan mengatakan bahwa saingannya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton meremehkan kelompok-kelompok minoritas dan menganggap masyarakat kulit hitam hanya sebagai pemberi suara.

Kepada para pendukungnya di negara bagian Wisconsin, Trump mengajak mereka menentang sikap diskriminatif Hillary Clinton.

Trump mengatakan, Partai Demokrat secara keseluruhan menyepelekan warga kulit hitam, yang selama ini secara meyakinkan mendukung calon-calon Partai Demokrat, termasuk memilih Presiden Barack Obama. Ia menyalahkan kebijakan-kebijakan Partai Demokrat yang menurutnya telah menciptakan lebih banyak kejahatan, memporakporandakan lebih banyak keluarga, dan membuat banyak orang menjadi lebih miskin.

Namun Trump menghadapi tantangan besar dalam menggalang dukungan para pemilih kulit hitam. Jajak-jajak pendapat bulan ini menunjukkan, dukungannya dari warga kulit hitam yang terdaftar sebagai pemilih kurang dari 10 persen.

Jajak pendapat Los Angeles Times menunjukkan, Clinton mengalahkan Trump di kalangan para pemilih kulit hitam, dengan perbandingan 89 persen lawan lima persen.

Pengusaha real estate itu diperkirakan akan mendapat pengarahan resmi pertamanya menyangkut keamanan nasional, Rabu (17/8), di New York. Pengarahan itu diberikan untuk memastikan bahwa presiden baru memiliki informasi yang memadai ketika memulai jabatan Januari mendatang.

Beberapa pihak khawatir, gaya bicara Trump yang spontan akan mengakibatkan terungkapnya sejumlah informasi rahasia yang disampaikan dalam pengarahan itu. [ab/as]

XS
SM
MD
LG