Tautan-tautan Akses

Tingkat Kelahiran Prematur di AS Masih Tinggi


Bayi yang lahir prematur dirawat dalam inkubator di sebuah rumah sakit (foto: ilustrasi). Tingkat kelahiran prematur di AS yang hampir 10 persen, masih cukup tinggi untuk ukuran negara maju.
Bayi yang lahir prematur dirawat dalam inkubator di sebuah rumah sakit (foto: ilustrasi). Tingkat kelahiran prematur di AS yang hampir 10 persen, masih cukup tinggi untuk ukuran negara maju.

Setiap tahun organisasi March of Dimes mengeluarkan laporan tentang tingkat kelahiran prematur di AS, yang menunjukkan - meski ada kemajuan - hasilnya masih sangat mengejutkan bagi sebuah negara maju.

Laporan tahunan March of Dimes menunjukkan tingkat kelahiran prematur di seluruh negara bagian dan beberapa kota besar di AS.

Kelahiran prematur adalah penyebab utama kematian bayi di seluruh dunia. Bayi yang lahir terlalu dini, sebelum 37 minggu dalam kandungan, bisa menghadapi masalah kesehatan serius dalam jangka panjang.

Studi tahun ini menunjukkan bahwa tingkat kelahiran prematur secara keseluruhan di AS berkurang hampir tiga persen sejak 2010. Namun, hampir 10 persen bayi di AS lahir terlalu dini. Tingkat kelahiran prematur adalah 9,6 persen tahun 2014, dan 12,3 persen tahun 2010.

Dr. Edward McCabe, kepala medis March of Dimes berbicara melalui Skype dengan VOA.

“Meskipun AS telah mengalami kemajuan, itu bukan berarti kemenangan, dan kita masih mengalami tingkat terburuk di antara negara-negara kaya di dunia,” tuturnya.

McCabe mengatakan tingkat kelahiran prematur di beberapa wilayah AS lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa negara berkembang. Contohnya, seorang bayi yang lahir di Shreveport, Louisiana, kemungkinannya lahir prematur mencapai hampir 20, dibandingkan di beberapa negara paling miskin di dunia yang kemungkinannya hanya 12 persen.

McCabe mengatakan ada alasan mengapa March of Dimes merilis peringkat kota-kota dan negara-negara bagian dalam laporan tahun ini.

"March of Dimes yakin bahwa kita perlu bekerja secara lebih strategis. Itulah sebabnya kita mempelajari kota-kota dan peringkatnya dan perbandingannya dengan negara bagian secara keseluruhan dan kami melihat ada perbedaan,” katanya.

Laporan itu mendapati perbedaan dari segi ras dan etnis. McCabe mengatakan perempuan keturunan Afrika lebih besar kemungkinannya melahirkan bayi prematur.

“Ini adalah isu terkait akses ke layanan kesehatan pra-kehamilan, layanan kontrasepsi, dan kondisi kronis dalam populasi itu,” tambah McCabe.

McCabe mengatakan meskipun mereka tidak mengetahui semua alasan mengapa bayi lahir prematur, ada hal-hal yang bisa dilakukan kaum perempuan untuk menjamin kesehatan bayi mereka, yakni menghindari alkohol, rokok dan narkoba, mendapatkan layanan kesehatan pra-kehamilan dan bahkan mengunjungi dokter sebelum hamil agar bisa memperbaiki kesehatannya, dan menjarakkan kehamilan sedikitnya 18 bulan. Dengan demikian tubuh berkesempatan terbaik untuk pulih dari kehamilan sebelumnya. [nm/lt]

XS
SM
MD
LG