Tautan-tautan Akses

Tim TNI AU Tetap Tampil di Singapore Airshow


Kapal Angkatan Laut Indonesia meninggalkan pelabuhan pulau Tanjung Uban untuk operasi di Selat Malaka. (Foto: Dok)
Kapal Angkatan Laut Indonesia meninggalkan pelabuhan pulau Tanjung Uban untuk operasi di Selat Malaka. (Foto: Dok)

Tim Angkatan Udara tetap tampil di Singapore Airshow meski pihak Singapura membatalkan undangan untuk para pejabat militer Indonesia.

Meski pihak Singapura membatalkan undangan kehadiran Wakil Menteri Pertahanan Letjen (Purn.) Sjafrie Sjamsoeddin dan jajaran pejabat Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam acara Singapore Airshow, namun tim akrobatik Angkatan Udara Indonesia akan tetap melakukan atraksi udara dalam pameran kedirgantaraan tersebut.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan di Jakarta, Selasa (11/1), bahwa tim Jupiter Aerobatic telah tiba di Singapura terlebih dahulu dan tetap melaksanakan pameran atraksi udara sesuai dengan jadwal yang telah diberikan.

“Pesawat kita sudah ada di sana dan sudah latihan di sana. Kita sudah cek tidak ada pembatalan. Jadi ya kita teruskan di sana. Karena dengan adanya Jupiter Aerobatic Team itu kita juga ingin menunjukan kepada dunia internasional kehebatan dan kemampuan dari pilot-pilot tempur kita. Dan mereka (Pemerintah Singapura) tidak membatalkan atraksi udara dari Indonesia,” ujarnya.

Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul menjelaskan, pihak TNI menyiapkan delapan pesawat tim Jupiter Aerobatic yang tampil dalam Singapore Air Show.

“Karena kita disiapkan dan sudah masuk dalam jadwal acara itu, sehingga tidak berubah. Tidak ada pembatalan. Masih lanjut. Acara mulai pada hari ini (11/1) hingga Rabu. Biasanya kita mengisi dan menyiapkan delapan pesawat. Tapi dua cadangan, 6 yang tampil,” ujarnya.

Iskandar mengatakan pihak Singapura rutin mengundang Indonesia untuk hadir di Singapore Air Show. Pameran kedirgantaraan itu, menurut Iskandar, menjadi referensi pemerintah Indonesia dalam melihat perkembangan teknologi peralatan tempur khususnya pesawat militer yang dipamerkan oleh masing-masing negara.

Pameran dirgantara Singapura atau Singapore Airshow 2014, dibuka secara resmi Selasa di Pusat Pameran Changi. Tidak ada satupun pejabat militer Indonesia yang datang, menyusul ketegangan soal penamaan kapal Angkatan Laut TNI yang baru, KRI USMAN HARUN, yang diprotes Singapura.

Usman Harun adalah gabungan dua nama, yaitu Sersan Dua Usman Janatin dan Kopral Harun Said yang meledakkan bom di Singapura, menewaskan tiga orang dan melukai puluhan lainnya pada 1965.

Keduanya merupakan anggota KKO (Korps Komando Operasi; kini disebut Marinir) yang ditugaskan membom pusat keramaian di Singapura. Peristiwa itu terjadi di tengah konfrontasi Indonesia dan Malaysia, dan ketika itu Singapura merupakan wilayah bagian Malaysia. Pemerintah Singapura saat itu menangkap keduanya kemudian dieksekusi dengan cara digantung pada 17 Oktober 1968.

Sebelumnya, dijadwalkan pejabat militer Indonesia yang hadir diantaranya adalah Wakil Menteri Pertahanan Letjen (Purn.) Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kepala Staff TNI Angkatan Darat Jenderal Budiman dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Ida Bagus Putu Dunia.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro pihak Singapura yang membatalkan kehadiran pejabat militer Indonesia untuk hadir di acara itu.

“Karena undangannya itu kan dibatalkan, jadi ya tidak bisa datang. Sebelumnya satu buat Wamenhan, dan pejabat tinggi TNI. Kalau alasannya apa ya tanyakan pada mereka, kan kita tidak membuat sesuatu itu menjadi complicated,” ujarnya.

Purnomo menegaskan, jika memang alasan pembatalan undangan itu karena penamaan KRI Usman Harun, hal itu sudah menjadi sesuatu yang pasti buat pemerintah Indonesia.

“Kalau soal penamaan KRI Usman Harun itu sudah final. Pemerintah sudah menamakan itu dan kita lakukan. Penamaan itu sudah melalui proses yang panjang. Kapal-kapal KRI kita, terutama jenis fregat itu dinamai dengan nama-nama pahlawan. Dan salah satunya adalah KRI Usman Harun. Kedua negara (Indonesia Singapura) memang mempunyai perspektif yang berbeda, tapi kita sudah menjelaskan kepada mereka. Dan alasan kita kuat,” ujarnya.

Recommended

XS
SM
MD
LG