Tautan-tautan Akses

Terlalu Banyak Main Video Game Bisa Pengaruhi Prestasi di Sekolah?


Study Links Video Game Use With Weaker School Performance
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:01:57 0:00

Sebuah penelitian terbaru memperingatkan bahwa terlalu banyak bermain game komputer bisa mempengaruhi prestasi anak di sekolah. Biro Anak Nasional Inggris Irlandia Utara pada hari Senin (12/10) menerbitkan hasil riset yang menunjukkan bahwa terlalu banyak bermain game komputer menghambat kemungkinan siswa untuk mendapat nilai ujian yang bagus.

Keterampilan komputer memang dibutuhkan pada era digital ini dan bermain komputer bisa membantu anak-anak mengasah keterampilan mereka, selama mereka tidak menghabiskan terlalu banyak waktu bermain game komputer, kata para peneliti. Studi yang dilakukan di Inggris ini melibatkan 600 remaja dan berlangsung selama dua tahun. Hasil studi menunjukkan bahwa mereka yang tidak bermain game komputer setiap minggu memperoleh nilai yang lebih baik di sekolah daripada mereka yang bermain dua kali sehari atau bahkan lebih dari itu. Penelitian itu juga menunjukkan bahwa penggunaan media sosial setiap hari tidak mengganggu nilai di sekolah.

"Media sosial jelas tidak mempengaruhi nilai di sekolah. Saya pikir karena media sosial bagian dari kehidupan anak. Itu cara mereka berkomunikasi, cara mereka terhubung dengan teman-teman," kata Celine McStravick dari Biro Anak Nasional Irlandia Utara.

Orang tua semakin sering mengeluh karena sulit melarang anak-anak mereka bermain game komputer. Beberapa bahkan mencari bantuan agar anak remaja mereka tidak kecanduan main game. Studi ini tidak meneliti kecanduan, tapi menyebutkan bahwa game komputer bisa menyebabkan anak-anak tidur sampai larut malam, dan jadi kecapekan serta tidak bisa fokus di sekolah keesokan harinya.

Mark Starkey, pemilik toko game komputer Heart of Gaming di London, mengatakan juga ada perbedaan antara game yang lama dan baru.

"Game baru yang tersedia saat ini lebih detil dan lebih rumit. Game seperti ini bisa menyita perhatian anak-anak lebih lama, dan lebih lama lagi, karena anak-anak pasti ingin mengetahui kelanjutan ceritanya, saat mereka sampai pada titik tertentu, mereka akan terus ingin mengetahui kelanjutannya. Sementara game lama lebih memerlukan koordinasi tangan dan mata, kecepatan, timing, reaksi, daripada imajinasi," kata Starkey.

Industri game mengklaim tidak ada bukti yang menghubungkan game dan kecanduan. Tapi penelitian baru ini mengatakan riset tambahan dibutuhkan untuk mengetahui efek bermain game komputer terus-menerus pada prestasi di sekolah. [dw]

XS
SM
MD
LG