Tautan-tautan Akses

Surabaya Raih Juara Umum Penghargaan Inovasi Manajemen Perkotaan


Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo (kanan) menyerahkan piala IMP 2014 kepada Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, 12 Maret 2015 (Foto: VOA/Petrus)
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo (kanan) menyerahkan piala IMP 2014 kepada Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, 12 Maret 2015 (Foto: VOA/Petrus)

Kota Surabaya meraih tiga penghargaan tertinggi untuk tiga kategori dalam Inovasi Manajemen Perkotaan (IMP) 2014 bidang Pelayanan Jasa Perkotaan, Kamis (12/3).

Kota Surabaya menerima tiga piala juara pertama untuk bidang pengelolaan tata ruang-sub bidang ruang terbuka hijau, pengelolaan sanitasi-sub bidang pengelolaan sampah, dan pengelolaan sanitasi-sub bidang pengelolaan drainase. Predikat juara umum inilah yang menjadi alasan penunjukan Surabaya sebagai tuan rumah penyerahan penghargaan Inovasi Manajemen Perkotaan (IMP).

Penghargaan yang diberikan langsung oleh Menteri Dalam Negeri di Balai Kota Surabaya, Kamis (12/3) ini, juga diberikan untuk 15 Kepala Daerah lainnya di Indonesia yang berhasil melakukan inovasi untuk pembangunan dan pelayanan di daerah masing-masing.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, penghargaan ini bertujuan untuk memotivasi seluruh daerah untuk dapat menciptakan inovasi dalah bidang pembangunan dan pelayanan terhadap masyarakat. Tjahjo meminta setiap daerah dapat berlomba-lomba, untuk melakukan yang terbaik bagi masyarakatnya.

“Kami ingin semua punya inovasi yang concern, sekecil apa pun lah mengenai air bersih kah, sanitasi kah, kesehatan kah, dan juga kami ingin merangsang daerah dengan memberikan penghargaan, memberikan bantuan proyek dari Kementerian, dari APBN, kalau daerah itu memang concern untuk membangun daerah dengan baik," kata Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo.

"Jadi kuncinya adalah bagaimana Kepala Daerah itu melayani masyarakat, memotong birokrasi dengan baik, memotong perijinan dengan baik, seperti tadi menggerakkan partisipasi masyarakat,” lanjutnya.

Sebagai kota terbaik dalam bidang pengelolaan sampah, Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengaku telah melakukan berbagai inovasi dan upaya, untuk menekan volume sampah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. Sampah yang berhasil diolah dapat menghasilkan nilai ekonomis bagi masyarakat, serta dapat digunakan untuk membangun taman-taman kota.

“Meskipun penduduk kami bertambah, tapi turun sampahnya. Kenapa, karena kami selesaikan di rumah-rumah kompos, kami bisa berdayakan pemulung-pemulung yang selama ini bekerja, jadi ada super depo, dan sekarang yang terbaru adalah kami punya rumah kompos yang sangat besar sekali, itu kami gunakan untuk merawat taman-taman kami, karena kalau kami membeli pupuk itu biayanya sangat besar. Karena itu kami harus membuat rumah-rumah kompos, yang ini yang tercanggih, jadi komposnya bentuknya seperti granul,” kata Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.

Surakarta merupakan salah satu kota yang ikut menerima piala penghargaan, salah satunya kategori pemanfaatan ruang. Menurut Walikota Surakarta Hadi Rudyatmo, penghargaan ini diharapkan dapat menjadi semangat bagi pemerintah daerah bersama masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, terutama dalam bidang penataan pasar tradisional, sanitasi dan drainase yang masih perlu ditingkatkan.

“Penataan pasar tradisional semi modern dengan tidak meninggalkan roh tradisionalnya, penataan sanitasi dan drainase yang nanti akan kita lakukan,” kata Walikota Surakarta, Hadi Rudyatmo.

Selain Surabaya dan Surakarta, juga ada kota Berau, Banda Aceh, Yogyakarta, Pekalongan, Probolinggo, Banyuwangi, Padang dan beberapa kota lain yang meraih penghargaan dari Menteri Dalam Negeri.

Tjahjo Kumolo mengungkapkan, setiap daerah diharapkan dapat menciptakan inovasi yang mampu meningkatkan pembangunan di setiap daerah, melalui contoh-contoh yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah yang telah berhasil menerapkan inovasi untuk kemajuan daerahnya.

“Satu daerah itu minimal punya inovasi yang bisa dibanggakan, kalau seluruh kota di Indonesia mau membuat taman kota yang bagus datanglah ke Surabaya, kalau mau melihat penataan daerah kumuh yang bagus datang ke Solo, mau lihat penataan sampah yang bagus datang ke Surabaya. Nah saya kira kalau semua daerah dari 539 daerah itu punya inovasi kan bagus,” imbuh Mendagri, Tjahjo Kumolo.

Recommended

XS
SM
MD
LG