Tautan-tautan Akses

Studi: Mamogram Sebabkan Perawatan Tak Perlu


Seorang perempuan melakukan uji mamogram.
Seorang perempuan melakukan uji mamogram.

Studi di Denmark menunjukkan sebanyak sepertiga perempuan yang menjalani tes ini mendapat hasil positif yang salah.

Sebuah studi baru mengatakan satu dari tiga perempuan yang didiagnosa kanker payudara lewat deteksi dengan mammogram mendapat perawatan yang tidak perlu. Studi ini memunculkan kembali debat mengenai isu mammogram.

Studi di Denmark yang diterbitkan Senin (9/1) dalam Annals of Internal Medicine mengatakan pemeriksaan itu telah menyebabkan hasil positif yang salah (false positive) dalam sepertiga perempuan, yang memiliki tumor yang tumbuh sangat lambat sehingga pada dasarnya tidak berbahaya. Penelitian itu juga menunjukkan bahwa mammogram secara reguler tidak bisa melacak kanker-kanker dengan stadium lebih lanjut.

Kepala medis di Masyarakat Kanker Amerika, Dr. Otis Brawley, mengatakan dalam editorial yang menyertai studi tersebut bahwa penemuan-penemuan itu menunjukkan bahwa beberapa pemeriksaan kanker dapat mengarah pada radiasi, kemoterapi dan operasi yang tidak perlu.

Ia mengatakan bahwa deteksi awal dan perawatan semua kanker akan membuat banyak nyawa terselamatkan.

"Namun kita juga mengobati sejumlah perempuan yang tidak perlu diobati," ujarnya.

Kelompok-kelompok medis saat ini memberikan saran-saran yang berbeda mengenai mammogram. Masyarakat Kanker Amerika merekomendasikan perempuan untuk melakukan mamogram setiap tahun dari usia 45-54, disusul dengan pemeriksaan setiap dua tahun setelahnya. Sementara itu American College of Radiology merekomendasikan mammogram tahunan dimulai pada usia 40 tahun.

Gugus Kerja Layanan Preventif AS memicu sebagian besar debat baru-baru ini ketika merekomendasikan pada 2009 agar perempuan menunggu sampai usia 50 tahun untuk mendapatkan mammogram dan melakukannya hanya setiap dua tahun.

Pendukung pemeriksaan mammogram secara dini dan rutin mengatakan perawatan tumor-tumor payudara secara dini mempermudah perawatan dan dapat menyelamatkan nyawa. Mereka yang menyerukan pendekatan yang lebih berhati-hati mengatakan radiasi yang tidak perlu dapat membahayakan perempuan dan bahkan menyebabkan kanker-kanker baru.

Brawley mengatakan masalahnya adalah dokter-dokter tidak dapat secara definitif mengatakan tumor-tumor mana yang perlu diobati dan mana yang dapat secara aman tidak perlu diobati. Ia mengatakan tes-tes yang lebih baik diperlukan untuk membedakan tumor dan pertumbuhan yang tidak berbahaya.

Studi ini didasarkan pada catatan-catatan medis dan dibandingkan dengan jumlah tumor payudara stadium awal dan lanjut sebelum dan sesudah negara itu mulai menawarkan mammogram. [hd]

XS
SM
MD
LG