Tautan-tautan Akses

Stent Bersalut Obat Lebih Berisiko Timbulkan Serangan Jantung daripada Stent Biasa


Stent adalah tabung dari logam yang dimasukkan ke arteri untuk membuat pembuluh darah jantung tetap terbuka (foto: dok).
Stent adalah tabung dari logam yang dimasukkan ke arteri untuk membuat pembuluh darah jantung tetap terbuka (foto: dok).

Penelitian menunjukkan pasien pengguna stent bersalut obat lebih berisiko terkena serangan jantung daripada pasien dengan stent biasa.

Stent adalah tabung dari logam yang dimasukkan ke arteri untuk membuat pembuluh darah jantung tetap terbuka. Stent dapat terbuat dari logam biasa, atau bisa juga mengandung obat yang diluruhkan begitu stent dipasang di jantung. Ini adalah yang disebut stent bersalut obat. Obat yang diluruhkan membantu arteri tetap terbuka sehingga darah dapat mengalir lancar.

Tetapi, penelitian-penelitian menunjukkan bahwa dengan stent semacam itu, sebagian pasien masih mengalami serangan jantung. Penelitian-penelitian awal menyimpulkan bahwa stent bersalut obat dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Dokter Stephan Windecker memimpin program kardiologi intervensi di Rumah Sakit Universitas Bern di Swiss. Ia mengadakan penelitian mengenai stent bersalut obat generasi baru dan membandingkannya dengan jenis stent biasa.

Ia memaparkan, “Ada kekhawatiran bahwa sebetulnya, stent bersalut obat ini mungkin berdampak negatif seperti tersumbatnya arteri oleh gumpalan darah beku.”

Windecker dan para peneliti lain meneliti lebih dari seribu pasien jantung yang menjalani operasi jantung darurat. Sekitar separuh dari mereka dipasangi stent logam biasa dan selebihnya stent model terbaru. Obat yang diberikan dibuat dari bahan yang dapat terurai secara alami.

“Ini adalah polimer yang larut dalam air dan karbondioksida dalam periode enam hingga sembilan bulan setelah obat itu diluruhkan dan membuat permukaan stent menjadi lebih mirip stent logam biasa,” ujar Windecker.

Setahun kemudian, para peneliti mendapati, mereka yang dipasangi stent bersalut obat mengalami lebih sedikit masalah jantung daripada yang dipasangi stent logam biasa.

Windecker mengatakan, “Serangan jantung baru dalam periode pengobatan tersebut lebih sedikit pada stent dengan polimer yang mudah terurai dibandingkan dengan stent logam biasa, dan ini mengurangi insiden gangguan kardiovaskuler serius lebih dari 50 persen.”

Windecker mengatakan, stent mutakhir yang terbuat dari polimer yang dapat larut lebih baik daripada stent bersalut obat lain yang terbuat dari polimer tidak dapat larut. Idealnya, lapisan sel-sel yang melapisi arteri akan tumbuh menutupi stent, sehingga membuatnya menjadi bagian tubuh.

Hasil penelitian ini diterbitkan di Journal of the American Medical Association.
XS
SM
MD
LG