Tautan-tautan Akses

Setelah 10 Bulan Macet, Lebanon Bentuk Pemerintahan


Perdana Menteri Lebanon Tammam Salam (tengah) di istana presiden di Baabda, dekat Beirut (15/2). (Reuters/Mohamed Azakir)
Perdana Menteri Lebanon Tammam Salam (tengah) di istana presiden di Baabda, dekat Beirut (15/2). (Reuters/Mohamed Azakir)

Perdana Menteri Tammam Salam, Sabtu (15/2), mengumumkan pemerintah persatuan nasional dengan 24 anggota.

Lebanon mengumumkan kabinet baru yang mencakup berbagai kelompok politik, mengakhiri berbulan-bulan pertikaian pahit, umumnya mengenai perang saudara Suriah.

Perdana Menteri Tammam, Sabtu (15/2), mengumumkan pemerintah persatuan nasional dengan 24 anggota.

Parlemen telah menunjuk anggota parlemen dari Sunni sebagai perdana menteri April tahun lalu. Tetapi persaingan antara Syiah Hizbullah yang mendominasi koalisi 8 Maret dan aliansi 14 Maret pimpinan Sunni menghambat Salam membentuk pemerintah.

Kesepakatan dicapai ketika aliansi 14 Maret setuju menarik pilihannya untuk menteri dalam negeri setelah tentangan kuat dari Hizbullah.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyambut baik pembentukan kabinet dan mengatakan tingkat keparahan keamanan, masalah kemanusiaan dan ekonomi Lebanon seharusnya memacu pemerintah bertindak tanpa penundaan guna mengatasi tantangan-tantangan ini.

Perang saudara Suriah telah merembet ke Lebanon dan dengan tajam memecah penduduknya.

Salam mengatakan kabinet baru akan menghadapi masalah sosial akibat hampir sejuta pengungsi Suriah yang melarikan diri ke Lebanon, yang berpenduduk empat juta orang.
XS
SM
MD
LG