Tautan-tautan Akses

Seoul Cemas atas Ujicoba Misil Korea Utara dari Kapal Selam


Korea Utara mengklaim telah sukses melakukan ujicoba misil balistik yang ditembakkan dari kapal selam (foto: dok).
Korea Utara mengklaim telah sukses melakukan ujicoba misil balistik yang ditembakkan dari kapal selam (foto: dok).

Meskipun peluncuran itu tidak secara langsung mengubah situasi militer di Semenanjung Korea, tetapi menunjukkan Korea Utara sedang membangun sistem misil yang sulit dideteksi.

Korea Selatan hari Senin (11/5) mengatakan cemas mengenai ujicoba misil pertama dari kapal selam oleh Korea Utara. Meskipun peluncuran itu tidak secara langsung mengubah situasi militer di Semenanjung Korea, tetapi menunjukkan Korea Utara sedang membangun sistem misil yang sulit dideteksi.

Juru bicara departemen pertahanan Korea Selatan Kim Min-seok mengkonfirmasi Korea Utara melakukan ujicoba misil balistik dari bawah laut tanggal 8 Mei lalu. Ia mengatakan ujicoba itu sangat mencemaskan dan mendesak Korea Utara agar segera menghentikan pengembangan senjata itu.

Tetapi kementerian itu juga mengatakan ujicoba tersebut menunjukkan Korea Utara masih butuh bertahun-tahun sebelum bisa mengerahkan senjata berkemampuan tinggi itu.

Kim Min-seok mengatakan, Korea Utara masih dalam tahap awal pengembangan program misil balistik yang diluncurkan dari kapal selam. Melihat contoh di negara-negara maju, katanya, butuh waktu sampai lima tahun setelah ujicoba pertama untuk merampungkan pengembangannya.

Meskipun demikian, kenyataan Korea Utara memang sedang membangun sistim misil bawah laut berarti mereka nantinya bisa mampu menyerang wilayah manapun di seluruh dunia.

Kemampuan semacam itu akan menyulitkan misil Kill Chain milik Korea Selatan dalam menarget dan menghancurkan pangkalan-pangkalan peluncuran misil Korea Utara.

Ancaman yang lebih besar dari Korea Utara juga bisa menyulut persaingan senjata baru di Semenanjung Korea. Situasi itu bisa digunakan untuk membenarkan pengerahan sistim misil anti-balistik THAAD milik Amerika. Korea Selatan selama ini enggan menggunakan sistim misil itu karena ditentang China.

Shin In-kyun, analis pertahanan pada Korea Defense Network, mengatakan Korea Selatan perlu mencegah terjadinya serangan terutama jika Korea Utara mempersenjatai misil balistik dengan hulu ledak nuklir.

Shin In-kyun mengatakan Korea Selatan harus mampu menyerang terlebih dulu sebagai pencegahan dengan mengerahkan kapal-kapal selam nuklir Amerika. Kapal-kapal itu, katanya, bisa digunakan untuk jangka panjang dan ditempatkan di hadapan pelabuhan bawah laut Korea Utara di Pulau Mayoung sehingga bisa bergerak dulu jika ada tanda-tanda serangan.

Korea Utara tampaknya belum bisa mengembangkan hulu ledak nuklir dalam bentuk kecil. Tetapi pihak berwenang Amerika pernah mengatakan yakin Korea Utara mampu menempatkan senjata nuklir di sebuah misil jarak jauh KN-08.

Recommended

XS
SM
MD
LG